kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI raup laba Rp 3,66 triliun di akhir kuartal I 2018


Senin, 23 April 2018 / 16:36 WIB
BNI raup laba Rp 3,66 triliun di akhir kuartal I 2018
ILUSTRASI. Jajaran direksi BNI saat paparan kinerja


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tiga bulan pertama tahun 2018, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 3,66 triliun atau tumbuh 13,3% dibandingkan laba pada kuartal pertama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 3,23 triliun.

Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan, pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kinerja penyaluran kredit pada kuartal pertama 2018 yang meningkat sebesar 10,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2017. Angka itu menunjukkan laju kredit BNI lebih cepat dibandingkan pertumbuhan industri perbankan yang sebesar 8,2% per Februari 2018.

Selain itu, pertumbuhan kredit ini mendorong pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BNI tumbuh 9,5% pada Kuartal Pertama 2018 menjadi Rp 8,49 triliun.

"Laba BNI juga mendapatkan kontribusi dari pertumbuhan pendapatan non-bunga (non-interest income) sebesar 18,5% menjadi Rp 2,64 triliun," ujar Anggoro dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal I 2018 di Jakarta, Senin (23/4).

BNI mencatatkan penyaluran kredit pada kuartal pertama tahun 2018 sebesar Rp 439,46 triliun atau tumbuh 10,8% dari periode yang sama tahun lalu Rp 396,52 triliun.

Dengan penyaluran kredit tersebut, BNI mampu mencatatkan pendapatan bunga bersih pada kuartal pertama tahun 2018 sebesar Rp 8,5 triliun.

Bank bersandi emiten saham BBNI ini juga membukukan pendapatan non-bunga sebesar Rp 2,65 triliun pada Kuartal Pertama Tahun 2018 atau meningkat 18,5% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,23 triliun.

Peningkatan pendapatan non-bunga ini didorong oleh peningkatan kontribusi fee (komisi) dari segmen business banking, antara lain komisi dari trade finance yang tumbuh 47,7% sekaligus menunjukkan geliat perekonomian yang tetap terjadi di Indonesia.

"Pendapatan non bunga BNI juga ditopang oleh pertumbuhan transaksi pada bisnis Consumer & Retail, antara lain dari pengelolaan rekening, transaksi kartu kredit, serta transaksi kartu debit," tambah Anggoro.

Menurutnya, pertumbuhan pendapatan non bunga ini jauh melampaui pendapatan non bunga di industri perbankan yang tumbuh negatif 4,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×