kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

GWM dipangkas, bunga bank akan turun lebih cepat


Minggu, 20 Maret 2016 / 21:09 WIB
GWM dipangkas, bunga bank akan turun lebih cepat


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Penurunan suku bunga acuan bank Indonesia (BI) tidak berdampak cepat pada penurunan suku bunga kredit. Hal itu bisa di akselerasi dengan penurunan giro wajib minimum (GWM).

Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Iman Nugroho Soeko mengatakan, faktor pendukung yang dapat mendorong penurunan suku bunga kredit yakni GWM.

Dengan penurunan GWM sebesar 100 basis poin (bps) langsung menambah likuiditas dan dapat memangkas biaya yang harus dikeluarkan atas dana yang dihimpun atau Cost of Loanable Fund (COLF).

Iman mencotohkan, saat ini COLF BTN sebesar 6%, dengan penurunan GWM tersebut akan secara langsung menurunkan suku bunga sebesar 0,11%.

"Kalau GWM-nya bisa diturunkan lagi sampai 250 bps, itu kita hitung segera menjadi 0,23% yang bisa kita pass on pada penurunan suku bunga kredit," papar iman KONTAN.

Artinya dengan kombinasi 0,11% itu dan BI rate yang sudah turun 25% pada dua bulan lalu, bisa menurukan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Penurunan suku bunga acuan bank Indonesia alias BI rate akan di ikuti dengan penurunan pasar uang antar bank. setelah itu diikuti dengan penurunan deposit rate dari dana pihak ketiga (DPK).

"Jadi, walaupun segera kita lakukan penurunan suku bunga tetapi ada deposito yang belum jatuh tempo maka kita akan sesuaikanĀ lagi," kata Iman.

Menurut Iman,karena banyaknya masyarakat yang menaruh dana dideposito belum memasuki masa jatuh tempo, maka penurunan BI rate tersebut akan efektif menurunkan suku bunga kredit pada dua hingga tiga bulan setelahnya. "Nah dua bulan itu ketika mulai turun, kita bisa turunkan lending rate," Imbuh Iman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×