Reporter: Arsy Ani Sucianingsih, Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Langkah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI rate) membuka ruang lebar-lebar bagi perbankan memangkas suku bunga kredit. Cuma, bunga kredit perbankan tak serta merta turun.
Gubernur BI Agus D.W Martowardojo bilang, perbankan butuh satu bulan hingga tiga bulan ke depan untuk menggunting bunga kredit. Ini karena bank harus terlebih dulu menurunkan dulu biaya dana (cost of fund).
Sejumlah bank besar menjanjikan penurunan bunga kredit setelah BI rate berada di 6,75% per Maret 2016. "Bunga kredit bisa turun lebih cepat," kata Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Haru Koesmahargyo, kemarin.
BRI menargetkan nasabah dapat menikmati bunga kredit rendah pada semester II/2016. Tahap awal, BRI akan menurunkan bunga kredit untuk segmen ritel sebesar 25 basis poin (bps)-50 bps. Menyusul kemudian bunga kredit korporasi dan mikro.
Sedikit berbeda, Direktur Konsumer Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, bunga kredit Bank Mandiri akan turun sekitar tiga bulan sampai enam bulan ke depan karena deposito baru akan jatuh tempo pada waktu tersebut.
Sebagai permulaan, Mandiri akan menurunkan bunga kredit 25 bps untuk kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).
Selain biaya dana, Hery menuturkan, bunga kredit dapat turun dengan rasio yang cukup besar jika Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurunkan LPS rate.
Senada, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Iman Nugroho Soeko juga bilang, deposito BTN belum memasuki waktu jatuh tempo sehingga penurunan BI rate akan efektif menurunkan bunga kredit pada dua bulan hingga tiga bulan ke depan.
BTN memprioritaskan penurunan bunga kredit konsumsi dan KPR non subsidi. "Semuanya akan turun 25 bps," kata Iman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News