kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini yang menyebabkan laba Bank Permata tergerus 63%


Rabu, 09 Mei 2018 / 17:49 WIB
Ini yang menyebabkan laba Bank Permata tergerus 63%
ILUSTRASI. RUPS Bank Permata


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatatkan penurunan laba sebesar 63,8% di sepanjang kuartal I-2018 menjadi Rp 163,6 miliar. Sebelumnya, di kuartal I-2017 yang lalu, perusahaan ini membukukan laba sebesar Rp 452,6 miliar.

Menurut Ridha D.W. Wirakusumah, Direktur Utama BNLI, penurunan laba dari anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini terjadi lantaran di tahun lalu, BNLI membukukan penjualan aset perusahaan.

"Kuartal 1 tahun lalu, ada penjualan aset Rp 550 miliar," kata Ridha, Rabu (9/5).

Sebelumnya, Kontan.co.id memberitakan, berdasarkan laporan keuangan bank per kuartal I-2017, Bank Permata berhasil membukukan laba bersih konsolidasi lebih tinggi yakni Rp 452,65 miliar. Dengan kata lain laba kuartal I-2018 turun sebesar 63,77% year on year (yoy).

Di sisi lain, kredit secara konsolidasi masih tumbuh positif sebesar Rp 99,8 triliun per 31 Maret 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 95,4 triliun atau tumbuh 4,61% yoy. Pertumbuhan kredit ini dikontribusikan oleh seluruh segmen, meliputi retail banking dan wholesale banking.

Selain pertumbuhan kredit, Bank Permata juga berhasil memperbaiki dan mempertahankan kualitas aset. Hal ini tercermin pada rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang telah menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana rasio NPL gross dan net menjadi masing-masing sebesar 4,6% dan 1,7% pada kuartal I 2018 atau membaik dibandingkan Maret 2017 yang sebesar 6,4% dan 2,2%.

“Perbaikan rasio NPL merupakan hasil dari upaya bank dalam mengelola kualitas aset melalui penagihan, restrukturisasi dan rehabilitasi, percepatan pemulihan kredit dan penjualan sebagian dari portofolio NPL,” ujar Ridha dalam keterangan persnya, Selasa (24/4).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×