Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan suku bunga yang tengah terjadi membuat perbankan semakin lincah mengeruk dana murah untuk menekan biaya dana. Salah satunya PT Bank CIMB Niaga Tbk yang menyatakan tahun ini pihaknya akan mempertahankan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) di level 55%.
Direktur konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menuturkan, rasio CASA perseroan pada paruh pertama 2018 sudah sejalan dengan target tersebut yakni sebesar 56%. Meski tak merinci besaran posisi CASA saat ini, Lani menjelaskan dana murah perseroan naik 12,5% secara tahunan atau year on year (yoy).
"CASA memang fokus utama kami sebagai back bone bisnis. Secara yoy CASA tumbuh 12,5% dengan CASA rasio di 56%," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (23/7).
Menurut Lani, dengan mempertahankan rasio CASA di level minimal 55% pihaknya telah mampu menurunkan biaya dana alias cost of fund (CoF). Bank bersandi emiten BNGA ini menuturkan dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun ini peningkatan rasio CASA berhasil menurunkan biaya dana perseroan hampir sebesar 2%.
Beberapa upaya yang dilakukan CIMB Niaga untuk menjaga CASA antara lain dengan melakukan pengembangan digital, sebagaimana yang telah dilakukan oleh bank lain. Selain itu, CIMB Niaga juga membentuk beragam produk untuk menyesuaikan kebutuhan nasabah.
"Kami siapkan berbagai produk CASA berdasarkan segmen usia dan kepentingan. Baik itu bisnis maupun individual," jelasnya.
Sambil melakukan pengembangan digital dan produk, bank terbesar kelima di Indonesia ini juga turut aktif menyasar pasar kepegawaian alias payroll, cash management dan cross selling sebagai cara pengembangan CASA.
"Kami aktif di payroll, cash management, dan cross selling. Selain terus meningkatkan kerjasama dengan nasabah non ritel lewat peningkatan aktifitas operating account," imbuhnya.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan Mei 2018 total CASA CIMB Niaga mencapai Rp 100,45 triliun atau setara 58,21% dari total dana pihak ketiga (DPK). Porsi tersebut meningkat dari posisi Mei 2017 yang tercatat sebesar 55,77%.
Sementara itu dari segi pertumbuhan, dana murah perseroan meningkat 7,56% secara yoy per Mei 2018. Sementara itu, total DPK CIMB Niaga sampai akhir Mei 2018 sebesar Rp 172,55 triliun, jumlah ini hanya meningkat tipis 3,06% bila dibandingkan dengan pencapaian akhir Mei tahun lalu sebesar Rp 167,43 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News