kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jasindo matangkan rencana IPO


Selasa, 31 Agustus 2010 / 08:24 WIB
Jasindo matangkan rencana IPO


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Test Test

JAKARTA. Rencana penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) kian jelas. Tim internal perusahaan asuransi umum milik pemerintah tersebut terus mematangkan rencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Aksi korporasi itu bertujuan menambah permodalan Jasindo. Rencananya, sebanyak 30% saham Jasindo milik pemerintah bakal dilempar ke pasar. "Dengan IPO, kami berharap ada tambahan modal kerja sebesar Rp 500 miliar sampai Rp 600 miliar. Dengan begitu modal Jasindo bisa mencapai Rp 1,6 triliun pada 2011," kata Direktur Utama Jasindo Eko Budiwiyono kepada KONTAN, pekan lalu.

Sekadar informasi, sepanjang tahun ini Jasindo menargetkan permodalan mereka bisa mencapai Rp 1,1 triliun. Hingga Juni 2010, modal Jasindo tercatat baru sekitar
Rp 971 miliar.

Dengan penambahan modal tersebut, perusahaan asuransi plat merah ini berharap kinerjanya bisa lebih mengembang. Eko menjelaskan, pada tahun ini perusahaannya membutuhkan pengembangan bisnis, seperti memperluas sistem keagenan produk asuransi, serta mempertebal perolehan premi dari ritel.

Sampai saat ini, sumbangan premi terbesar masih datang dari korporasi yang notabene anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nah, Jasindo berniat memperluas pemasaran melalui jaringan keagenan. "Cara ini sekaligus sebagai upaya untuk memperkuat penjualan produk asuransi melalui pasar ritel yang kontribusinya masih 25% dari total penerimaan premi," kata Eko.

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu membenarkan, rencana privatisasi enam perusahaan milik pemerintah salah satunya Jasindo. Namun, rencana itu masih menunggu keputusan dari Komite Privatisasi. "Targetnya, privatisasi dilaksanakan 2011 nanti, tapi tergantung keputusan Komite Privatisasi," kata Said.

Rencananya, setelah mendapat lampu hijau dari Komite Privatisasi, Kementerian Negara BUMN akan meminta persetujuan DPR. Pemerintah berupaya tetap menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan BUMN yang akan go public tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×