kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jumlah peserta asuransi jiwa menyusut


Sabtu, 29 September 2012 / 10:29 WIB
Jumlah peserta asuransi jiwa menyusut
ILUSTRASI. Logo Dana Moneter Internasional (IMF) terlihat di luar gedung kantor pusat di Washington, AS, saat Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde bertemu dengan Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne 4 September 2018.


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Industri asuransi jiwa perlu bekerja keras untuk meningkatkan tingkat penetrasi asuransi di tanah air. Pasalnya, jumlah tertanggung asuransi jiwa di semester pertama tahun ini menyusut 10,9% ketimbang periode sama tahun lalu. Kini jumlah pemilik polis di asuransi jiwa hanya 56,4 juta orang, padahal semester I 2011 mencapai  63,3 juta orang.

Salah satu faktor pemicu adalah, banyak masa kontrak pemilik polis tradisional yang  berakhir alias maturity. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, polis yang berakhir masa kontraknya sampai akhir Juni 2012 mencapai Rp 3,9 triliun, naik 55,2% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,6 triliun.

Selain itu, polis yang ditebus atau surrender value senilai Rp 19,9 triliun atau naik  sekitar 7,9% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu Rp 18,4 triliun.

Meskipun meningkat, Maryoso Sumaryono, Ketua Bidang Aktuaria dan Riset AAJI, menjelaskan bahwa hal itu masih wajar. "Berakhirnya kontrak masih wajar, tapi berbeda kalau banyak peserta yang meninggal dunia," ujarnya, saat paparan kinerja AAJI, Jumat (28/9).

AAJI optimistis, jumlah tertanggung akan kembali naik pada akhir tahun nanti. Alasannya, premi baru asuransi pada semester I lalu meningkat 16,7% menjadi Rp 34,9 triliun. Artinya, ada peningkatan jumlah pemegang polis baru di industri.

Selain itu, biasanya permintaan asuransi menjelang tutup tahun semakin banyak. Dengan begitu, jumlah tertanggung otomatis akan ikut terkerek. "Nasabah baru itu menggantikan nasabah yang kontraknya berakhir," kata Maryoso.

Apalagi, pasca berakhirnya masa kontrak, agen selalu menawarkan produk asuransi lain. Dengan demikian, peningkatan jumlah tertanggung masih sangat tinggi.

Hendrisman Rahim, Ketua Umum AAJI, menegaskan  pertumbuhan sektor asuransi sama dengan perbankan, yakni mengikuti pertumbuhan ekonomi dan realisasi proyek yang didanai APBN. Makanya  akan terjadi pertumbuhan tajam di dua kuartal terakhir tahun ini. Imbasnya, jumlah tertanggung bertambah "Saya yakin tumbuh di 30%, biasanya di kuartal empat selalu meningkat tajam," ujar Hendrisman.

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menghitung, penetrasi asuransi jiwa  pada periode ini hanya 1,23%, lebih kecil dari akhir tahun lalu mencapai 1,24%. Padahal, premi industri asuransi jiwa naik 16,7% menjadi Rp 49,7 triliun per Juni 2012. Kontribusi premi lanjutan Rp 15,9 triliun atau tumbuh 25,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×