kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Muamalat merilis dua produk tabungan


Senin, 24 September 2012 / 10:50 WIB
Bank Muamalat merilis dua produk tabungan
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu galeri ATM di Mal Tangerang,


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. Bank Muamalat merilis dua produk terbarunya, yaitu Muamalat Prima dan Muamalat Wisata. Kedua produk anyar ini diharapkan berkontribusi Rp 1 triliun – Rp 2 triliun terhadap total tabungan tahun ini.

Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat, menuturkan, total tabungan yang terjaring sebesar Rp 7,8 triliun per 21 September 2012 (ytd). "Komposisinya 38% di tabungan dan giro, sedang sisanya deposito," ujarnya, akhir pekan lalu..

Tahun ini, perseroan ini mengincar pertumbuhan DPK sebanyak 35% atau menjadi Rp 30 triliun. "Diharapkan, pertumbuhan dana murah, baik regular maupun premium mencapai 30%," imbuhnya.

Sebagai catatan, Muamalat Prima menyasar nasabah tajir. Keunggulan produk ini bagi hasil yang kompetitif ketimbang produk reguler. Muamalat Prima juga bebas biaya transaksi di jutaan merchant berlogo Visa di 170 negara.

Sedangkan Muamalat Wisata khusus membidik nasabah yang ingin merencanakan perjalanan. Produk ini memiliki target dana mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 100 juta. Jangka waktu sekitar 1-3 tahun. Produk ini juga dilengkapi dengan asuransi jiwa. Nisbah yang ditawarkan tak kalah menarik sebesar 30%.

Arviyan mengatakan, Muamalat Prima juga hadir untuk menopang ragam produk tabungan premium. Maklumlah, perseroan sudah bertekad untuk membuka layanan private banking. "Saat ini, kami masih mempersiapkan infrastruktur, sistem, model bisnis, hingga perizinannya. Diperkirakan, baru meluncur tahun depan," terang dia.

Luluk Mahfudah, Direktur Korporasi Bank Muamalat menambahkan, layanan private banking merupakan upaya perseroan untuk mempertebal portofolio bisnis ritel. Dua tahun sebelumnya korporasi mendominasi hingga 60%, dan ritel hanya 40%. Kini korporasi menciut menjadi 42% korporasi, dan ritel 58%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×