kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal III, pembiayaan properti BFI Finance capai Rp 508 miliar


Selasa, 30 Oktober 2018 / 18:39 WIB
Kuartal III, pembiayaan properti BFI Finance capai Rp 508 miliar
ILUSTRASI. BFI Finance Indonesia


Reporter: Puspita Saraswati | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance hingga kuartal III-2018 mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 12,7 triliun atau 74,7% target pembiayaan hingga akhir tahun ini.

Head Corporate Communication BFI Finance Dian Fahmi mengatakan, sampai September, BFI Finance meraih pembiayaan properti sebesar Rp 508 miliar, ini artinya, kontribusi properti hanya sekitar 4% dari total pembiayaan hingga September 2018.

Fahmi Ready, VP Property Backed Financing BFI Finance mengatakan, tahun 2018 BFI Finance tidak menargetkan peningkatan pembiayaan properti baru yang signifikan.

Menurutnya, untuk saat ini fokus perusahaannya lebih ke arah kualitas, peningkatan layanan serta prosedur yang komprehensif.

“Dari data year on year September 2018 dibanding 2017, secara parameter kualitas, progres pembiayaan properti terlihat sangat baik,” katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (30/10).

Fahmi mengatakan, peluang bisnis pembiayaan properti masih terbuka lebar. Ini dikarenakan minimnya jumlah perusahaan pembiayaan yang bergerak pada bisnis pembiayaan dengan jaminan sertifikat. Untuk jaminan sertifikat, saat ini BFI fokus menyalurkan pembiayaan multiguna & modal usaha. Adapun untuk jenis properti yang dibiayai adalah rumah tinggal & ruko, dimana rumah masih jadi kontributor terbesar.

“Peluang sangat lebar, karena, market membutuhkan alternatif financial insitution non bank sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaannya,” terangnya.

Meski peluang masih lebar, Fahmi tak menampik akan adanya risiko-risiko yang mungkin dihadapi perusahaan pembiayaan dalam menyalurkan pembiayaan properti. Risiko tersebut seperti; kemungkinan default/gagal bayar dari debitur, karakteristik dari pembiayaan properti yang mana pembiayaan/tenor yang diambil relatif lebih panjang dari pembiayaan lain, kendaraan bermotor misalnya.

“Selain itu kondisi pasar properti secara umum saat ini juga turut berpengaruh terhadap risiko pembiayaan. Tapi tentunya kita sudah melakukan antisipasi seperti melakukan analisa secara layak dan mitigasi risiko-risiko yang mungkin akan timbul,” terangnya.

Untuk terus meningkatkan performa penyaluran pembiayaan kepada masyarakat yang lebih luas, Fahmi mengedepankan prinsip UVP yang dimiliki perusahaan.

“Kami juga menggunakan marketing strategi baik below the line maupun above the line untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan properti serta tentunya dengan tetap memberikan service excellent untuk semua mitra usaha dan khususnya, pelanggan kita,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×