kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Naik 2,45%, Penyaluran Kredit BRI Naik 10,89% di Kuartal Pertama 2024


Kamis, 25 April 2024 / 11:08 WIB
Laba Naik 2,45%, Penyaluran Kredit BRI Naik 10,89% di Kuartal Pertama 2024
ILUSTRASI. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan pertumbuhan laba yang positif.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membukukan pertumbuhan laba yang positif. Hingga akhir triwulan I 2024, BRI secara konsolidasian berhasil mencetak laba sebesar Rp 15,98 triiiun atau meningkat 2,45% secara tahunan atau year on year (YoY). Sementara laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk BRI berada di Rp 15,88 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, bahwa BRI akan terus mencermati perkembangan kondisi perekonomian global dan di saat bersamaan akan lebih fokus pada tantangan domestik. Saat ini kondisi ekonomi global mengalami ketidakpastian yang tinggi, karena The Fed diperkirakan akan lebih lama mempertahankan suku bunga acuannya di level tinggi untuk meredam laju inflasi di AS.

"Di sisi lain tensi geopolitik di Timur Tengah yang tengah memanas membuat investor memindahkan asetnya ke safe haven sehingga menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar serta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),” kata Sunarso saat konferensi pers, Kamis (25/4).

Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik. BRI berkomitmen untuk mendukung program program pemerintah yang mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Baca Juga: Kontribusi Makin Besar, Fee Based Income Agen BRILink Rp 395 Miliar di Kuartal I-2024

Salah satu bentuk komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yakni dengan tetap mendorong penciptaan lapangan pekerjaan khususnya pada segmen UMKM melalui penyaluran kredit yang berkualitas. 

Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% YoY. Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25% di antaranya atau sejumlah Rp 1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen UMKM. 

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset BRI. Aset BRI mencapai sebesar Rp 1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11% YoY.

“BRI meyakini pemberdayaan yang terus dilakukan BRI kepada segmen UMKM memiliki impact terhadap daya tahan ekonomi nasional, mengingat UMKM berperan terhadap sekitar 97% job creation (penciptaan lapangan kerja) di Indonesia dan menyumbang PDB di kisaran 61%,” jelas Sunarso.

Baca Juga: Mewaspadai Potensi Penurunan Laba Perbankan di Kuartal I-2024

Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, segmen mikro tercatat tumbuh 10,51% YoY menjadi Rp622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62% YoY menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06% YoY menjadi Rp272,85 triliun dan segmen korporasi tumbuh 15,10% YoY menjadi Rp219,24 triliun.

Meskipun mampu mendorong penyaluran kredit tumbuh double digit, nyatanya BRI tetap mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkannya. Hingga akhir triwulan I 2024 tercatat rasio Non Performing Loan (NPL) BRI terkendali dikisaran 3,11% dengan rasio Loan at Risk (LAR) yang membaik, dari 16,39% di akhir triwulan I 2023 menjadi 12,70% di akhir triwulan I 2024.

“Sebagai bank dengan portofolio terbesar di segmen UMKM, NPL di kisaran 3% tersebut merupakan bukti nyata bahwa BRI mampu menjaga kualitas kreditnya dengan baik melalui penerapan prinsip-prinsip risk management yang prudent,” ujar Sunarso.

Dari sisi liabilities, BRI mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.416,21 triliun atau tumbuh 12,80% YoY hingga akhir Maret 2024. Dana murah atau Current Account Savings Account (CASA) masih mendominasi portofolio simpanan dengan pertumbuhan 7,80% secara YoY. 

Baca Juga: Tumbuh Mini, BRI Catatkan Laba Bersih Senilai Rp 15,88 Triliun di Kuartal I-2024

Di tengah ketatnya likuiditas perbankan nasional sebagai dampak dari era suku bunga tinggi, BRI menjaga rasio likuiditas pada level yang memadai. Loan to Deposit Ratio (LDR) bank pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 83,28%.

Sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,97%. Dengan kondisi likuiditas dan permodalan yang memadai tersebut, BRI masih memiliki ruang untuk tumbuh lebih baik.

Sementara itu, pendapatan non bunga atawa fee based income BRI tumbuh 6,92% YoY dan menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan laba BRI.

Dari sisi operasional, BRI mampu untuk terus meningkatkan efisiensi operasionalnya. Hal tersebut tercermin dari rasio Cost to Income Ratio (CIR) yang terus membaik. CIR BRI pada akhir Maret 2024 tercatat 37,43% atau lebih baik dibandingkan CIR pada akhir Maret 2023 yang sebesar 41,83%.

Sunarso menjelaskan, dengan pijakan kinerja yang positif pada tiga bulan pertama tahun 2024 ini, BRI optimistis dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip-prinsip prudential banking, serta risk management yang baik di tengah dinamika kondisi perekonomian dan geopolitik global yang perlu dicermati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×