Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga riset inklusi keuangan MicroSave dalam riset yang dilakukan kepada 1.300 agen jasa keuangan digital (agen Laku Pandai dan Layanan Keuangan Digital) dari 15 provinsi di Indonesia per Juli hingga September 2017 menunjukkan pertumbuhan cukup pesat.
MicroSave menyebut dari hasil surveinya, jaringan keagenan di Indonesia didominasi oleh beberapa pemain besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI sebanyak 51% dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) sebesar 29%.
Raunak Kapoor, Senior Manager Digital Financial Services MicroSave menyebut sama dengan negara Asia lain seperti Pakistan dan Bangladesh, transaksi pengiriman uang di konter dan pembayaran tagihan merupakan jangkar dari jasa keuangan digital di Indonesia.
Lebih lanjut, MicroSave mengatakan meski strategi keuangan inklusi nasional Indonesia telah memiliki visi untuk meningkatkan akses orang dewasa ke rekening bank dari 36% di tahun 204 menjadi 75% di tahun 2019, dalam praktiknya pembukaan rekening melalui jasa keuangan digital masih terbilang rendah.
"Hasil survei menunjukkan bahwa saat ini hanya 28% dari para agen yang menawarkan layanan pembukaan rekening," ujarnya di Jakarta, Senin (4/12).
Sorotan lainnya, dalam survei ini para agen memberikan layanan perbankan lebih ekstensif yakni 67 jam per minggu, dibandingkan dengan kantor cabang bank yang hanya 35 jam per minggu.
Hanya saja, masyarakat cenderung lebih berminat untuk membuka rekening di kantor cabang bank lantaran jarak antara agen dengan kantor cabang bank masih terbilang dekat,
"Rata-rata jarak tempuh antara cabang dengan lokasi agen 10 menit, dan 85% agen berjarak 15 menit dari lokasi bank terdekat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
