kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Non performing financing (NPF) bank syariah lebih baik dari bank konvensional


Minggu, 25 Oktober 2020 / 18:41 WIB
Non performing financing (NPF) bank syariah lebih baik dari bank konvensional


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA Laju pertumbuhan pembiayaan bermasalah bank syariah alias non performing financing (NPF) rupanya tak sekencang bank konvensional.

Data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) misalnya mencatat per Juli 2020 total NPF Bank Umum Syariah (BUS) ada di level 3,31% malah menurun 5 basis poin (bps). Sementara NPF Unit Usaha Syariah (UUS) ada di level 3,38% naik 36 bps secara tahunan.

Beberapa BUS dan UUS yang dihubungi Kontan.co.id pun sepakat kalau laju NPF memang tidak sederas bank konvensional. PT Bank BNI Syariah misalnya yang di kuartal III 2020 mencatat NPF sebesar 3,4%.

Menurut Sekretaris Perusahaan BNI Syariah Bambang Sutrisno realisasi itu justru turun cukup signifikan dari kuartal sebelumnya yang bereda di level 3,8%.

Baca Juga: Saat pandemi, pembiayaan BTPN Syariah masih tumbuh 4% menjadi Rp 9,1 triliun

"Hingga akhir tahun 2020, melihat aktivitas ekonomi yang sudah mulai menyesuaikan dengan new normal, kami memproyeksikan NPF perusahaan sampai dengan akhir tahun di kisaran posisi saat ini," terangnya kepada Kontan.co.id, Minggu (25/10).

Dia juga menjelaskan, ke depan BNI Syariah akan fokus pada upaya-upaya untuk memitigasi dampak dari pandemi Covid-19 terhadap keberlangsungan operasiona, kualitas pembiayaan dan bisnis perusahaan. Walhasil, anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini akan terus menjaga rasio pencadangan tetap tinggi di atas 110%.

Senada, Direktur Utama PT Bank BCA Syariah John Kosasih juga bilang kalau NPF perseroan tetap ada di level terkendali. Malah menurut catatannya per September 2020 posisi NPF BCA Syariah ada di level 0,53% secara gross dan NPF nett bahkan di kisaran 0,01%. Realisasi itu menurutnya terbilang stabil kalau dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Ke depan, posisi itu juga tidak akan banyak berubah. Sebab, gelombang restrukturisasi masih akan berlangsung, walau tidak akan sebesar pada awal pandemi Covid-19. "Oleh karena itu, seperti yang dikatakan OJK akan dilakukan perpanjangan 1 tahun atas kelonggaran ketentuan," kata John.

Posisi NPF BCA Syariah menurut perseroan memang selalu diupayakan di bawah 1%. Salah satunya dengan konsisten dalam prudential banking, baik sebelum pandemi dan saat pandemi ini.

Baca Juga: Lakukan mitigasi risiko, bank syariah pupuk pencadangan

Namun, menurut John bila situasi pandemi tidak segera teratasi, ke depan bisa saja NPF meningkat lantaran bertambahnya perlambatan arus kas sejumlah debitur. "Kami berusaha menjaga agar NPF tetap sehat. Saya kira tahun depan juga masih penuh tantangan," pungkasnya.

Sementara itu, UUS PT Bank CIMB Niaga mengatakan NPF saat ini ada juga masih ada di kisaran 1%. Walau tidak merinci, Direktur Syariah CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara bilang laju NPF sejak bulan Juni 2020 terus mengalami penurunan. "Tapi ini belum terburuknya. Masih berpotensi meningkat," terangnya.

Tapi kabar baiknya, menurut Pandji sejatinya NPF bank syariah memang bakal lebih kecil dari bank konvensional. Alasan utamanya, banyak bank syariah yang belum punya segmen korporasi sehingga risiko NPF lebih kecil. Kemudian, pembiayaan perbankan syariah banyak yang masuk ke sektor non produktif atau konsumer yang karakter risikonya lebih rendah.

Selanjutnya: Ada Potensi Mitsubishi UFJ dan Hitachi Capital di Indonesia Menggabungkan Diri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×