kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penantang serius industri finansial


Rabu, 14 Maret 2018 / 12:00 WIB
Penantang serius industri finansial


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Pelan namun pasti, peran perbankan di sistem pembayaran diambil alih perusahaan teknologi dan perusahaan teknologi finansial (tekfin). Sejumlah layanan asuransi dan produk finansial lain juga dicuil pelan-pelan oleh perusahaan teknologi.

Coba tengok kiprah dari dua perusahaan teknologi yang melayani transportasi berbasis aplikasi alias online seperti Go-Jek dan Grab. Keduanya terus menerus ekspansi di sistem pembayaran. Silih berganti, mereka menelurkan aneka fitur sistem pembayaran yang selama ini banyak digenggam bank.

Grab semisal, mengambil lokasi peluncuran di Singapura, dua fitur pembayaran sekaligus serta mengganti brand GrabPay menjadi Grab Financial untuk kawasan Asia Tenggara. Yang menarik, Indonesia akan menjadi negara perdana yang menerapkan sitem pembayaran itu.

Jason Thompson, Managing Director, GrabPay South East Asia mengatakan, perusahaan ini harus ekspansi lebih dalam ke industri keuangan lantaran memanfaatkan basis pelanggan serta mitra kerja yakni para pengemudi. Khusus pasar Indonesia menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara. "Ini alasan kami melakukan itu," katanya di acara Money 20/20 di Marina Bay Sands Convention Hall, Selasa (13/3).

Lewat Grab Financial, perusahaan ini bisa leluasa menyalurkan dan menyediakan layanan keuangan. Baik itu untuk pembayaran, hadiah hingga permodalan. Oleh karena itu, Grab akan bermitra dengan sejumlah pihak.

Pertama, di sistem pembayaran dengan Grup Lippo di GrabPay powered by Ovo. Kedua, menjalin kemitraan dengan Starbucks Coffee, Singapore Airlines, atau McDonald's untuk program reward.

Ketiga, memperluas jaringan agen lewat PayTren yang sudah terintegrasi dengan Grab Kudo pada pertengahan Januari 2018. Keempat, menggandeng asuransi Chubb sebagai perlindungan bagi 2,6 juta mitra Grab.

Kelima, bermitra dengan perusahaan kartu kredit asal Jepang, Credit Saison Co Ltd. Perusahaan tersebut bakal menyalurkan kredit ke konsumen dan mitra Grab.

Antyony Tan, Co-Founder and Chief Executive Officer Grab berharap Grab Financial bisa menjaring pasar keuangan yang belum terjamah di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bila program ini sudah berjalan penuh, Grab menargetkan bisa membantu modal dan pembayaran ke 100 juta UKM di 2020. Saat ini, mereka mengklaim sudah membantu 5 juta UKM.

Meski Grab gencar ekspansi di sistem pembayaran, David Nathanel Sutyanto, analis First Asia Capital menilai kalau Go-Pay, sistem pembayaran Go-Jek selangkah GrabPay. Lantaran semua yang dilakukan Grab sudah dikerjakan oleh Go-Pay. Malah Go-Pay bisa salurkan KUR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×