kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan produk asuransi tradisional di tahun politik tak terganggu


Kamis, 19 April 2018 / 17:29 WIB
Penjualan produk asuransi tradisional di tahun politik tak terganggu
ILUSTRASI. Logo Perusahan Asuransi Yang Berada di Kantor AAJI


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan produk tradisional perusahaan asuransi jiwa diyakini masih bisa tumbuh positif di tahun politik. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pun memproyeksi produk ini masih terhitung potensial.

Merujuk data AAJI sampai akhir 2017, dari total premi Rp 254,22 triliun, porsi produk tradisional mencapai 46,9%. Nominal itu lebih rendah dari produk unitlink yang mencapai 53,1%.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu mengakui, sejak adanya produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi beredar di Indonesia, perlahan tapi pasti porsinya mengungguli produk asuransi jiwa tradisional.

Rendahnya porsi asuransi jiwa tradisional disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya yakni tingkat pemahaman masyarakat yang relatif masih rendah mengenai produk tersebut, lalu sifatnya yang semata-mata hanya untuk proteksi. Sehingga, imbal hasil dari unitlink yang dirasa lebih tinggi.

"Padahal asuransi jiwa tradisional ada juga yang bagus seperti pendidikan atau beasiswa, perlindungan seumur hidup dan sebagainya," kata Togar kepada Kontan.co.id, Kamis (19/4).

Kendati begitu, AAJI memproyeksi, sementara ini unitlink masih akan mendominasi dibanding tradisional. Lebih lanjut, mengenai tahun politik, Togar merasa tidak akan menurunkan minat nasabah untuk membeli produk asuransi tradisional.

"Menurut saya tidak ada kaitannya antara tahun politik dengan bisnis asuransi jiwa. Bisa dibuktikan dengan situasi tahun politik DKI yang seperti itupun suasananya bisnis asuransi jiwa tetap tumbuh," kata dia.

Seperti terlihat dalam data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Februari 2018, pendapatan premi neto perusahaan asuransi jiwa sebesar Rp 31,02 triliun. Angka ini meningkat 57,46% dibanding Februari 2017 sebesar Rp 19,70 triliun.

Justru dengan adanya tahun politik, kata Togar akan ada banyak uang beredar sebagai dampak dari belanja politik. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat yang pada akhirnya, masyarakat bisa membeli polis asuransi jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×