kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi geber premi produk asuransi tradisional


Jumat, 02 Februari 2018 / 13:50 WIB
Asuransi geber premi produk asuransi tradisional


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek produk asuransi tradisional diperkirakan masih tumbuh cemerlang. Perusahaan asuransi memiliki cara khusus untuk menggenjot premi dari produk asuransi non investasi ini. 

Misalnya, PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) yang masih memfokuskan diri menggarap bisnis asuransi tradisional di tahun ini. Ceruk pasar yang besar masih menjadi pertimbangan utama. 

Lely Pekih Head of Marketing Communication BCA Life mengatakan, produk asuransi tradisional masih diminati masyarakat. Sebab, premi yang ditawarkan relatif murah dengan masa pembayaran dan manfaat yang pasti menjadi daya tarik utama.

BCA Life yakin dapat meraup pasar segmen asuransi tradisional di 2018. Dalam pengembangan bisnis ke depan, BCA Life sedang menggagas untuk meluncurkan beberapa produk asuransi baru.

Produk baru itu nantinya didistribusikan melalui jalur bancassurance dan telemarketing menyasar nasabah tabungan dan kartu kredit induk usaha yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Hingga akhir Desember 2017, perusahaan ini membukukan premi unaudited Rp 471,29 miliar. Lely mengatakan, pencapaian itu meningkat 46% dibandingkan dengan periode sama tahun 2016 sebesar Rp 322,08 miliar.

Realisasi premi tersebut pun melewati target yakni Rp 420 miliar. Di tahun ini, BCA Life memproyeksikan kenaikan premi 30% menjadi sekitar Rp 612,68 miliar. 

PT Asuransi Jiwasraya pun masih akan mengandalkan produk asuransi tradisional untuk menggenjot premi di tahun ini. Di perusahaan asuransi pelat merah ini, kontributor premi terbesar dari produk asuransi tradisional. 

Kepala Divisi Keuangan dan Investasi Jiwasraya Agustin Widhiastuti mengatakan, dari total premi neto Jiwasraya di akhir tahun 2017 sebesar Rp 21,80 triliun, produk asuransi tradisional penyumbang dominan yakni sekitar 90%. Selebihnya berasal dari produk asuransi berbalut investasi alias unitlink.

Dalam pengembangan ke depan, Jiwasraya juga masih akan menggenjot bisnis asuransi tradisional dengan fokus menggarap segmen bisnis grup atau kumpulan yang potensinya masih sangat terbuka lebar.

Namun, Jiwasraya pada tahun ini belum berencana merilis produk asuransi tradisional baru. Agustin mengaku, pihaknya akan melengkapi produk-produk asuransi tradisional yang sudah ada dengan fitur-fitur manfaat tambahan untuk menarik minat para nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×