kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akhir 2018, DPK terdongkrak giro valas


Selasa, 08 Januari 2019 / 19:30 WIB
Akhir 2018, DPK terdongkrak giro valas


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia mencatat, pada November dana pihak ketiga (DPK) mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya. Satu-satunya komponen yang meningkat terjadi di giro valas.

Total DPK pada November mencapai Rp 5.405,4 triliun bertumbuh 7,0% (yoy). Sementara pada Oktober 2018 terhimpun dana senilai Rp 5.387,9 triliun dengan pertumbuhan 7,3% (yoy).

Sementara masing-masing komponennya, pertama, giro pada November 2018 mencapai Rp 1.268,7 triliun dengan pertumbuhan 11,9% (yoy). Melesat dibandingkan Oktober 2018 senilai Rp 1.241,3 triliun dengan pertumbuhan 9,0% (yoy).

Sedangkan pertumbuhan tabungan hanya 7,9% dengan dana terhimpun Rp 1.760,8 triliun. Melorot dibandingkan Oktober yang punya pertumbuhan 10,1% (yoy) dengan dana Rp 1.754,6 triliun. 

Hal serupa juga terjadi di komponen simpanan berjangka yang hanya bertumbuh 4,0% (yoy) dengan dana terhimpun Rp 2.376,9 triliun, melambat dibandingkan Oktober 2018 dengan dana Rp 2.392,0 triliun dan pertumbuhan sebesar 4,5% (yoy).

"Sepanjang 2018, DPK valas kami meningkat ditopang pertumbuhan dana murah giro yang tumbuh 17% (ytd) hingga November 2018," Kata Direktur Treasury & International Banking PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI) Rico Rizal Budidarmo kepada Kontan.co.id, Selasa (8/1).

Rico menambahkan pertumbuhan valas ditopang oleh nasabah BNI yang merupakan eksportir. Ditambah dengan instrumen lindung nilai dalam mengelola kebutuhan valasnya.

Sementara secara total, hingga November 2018 BNI berhasil memupuk DPK mencapai Rp 522,06 triliun, dengan jumlah DPK gironya mencapai Rp 164,18 triliun. Secara tahunan (yoy) DPK giro BNI mengalami pertumbuhan 28,37% dibandingkan November 2017 senilai Rp 127,89 triliun.

Bank plat merah lainnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) justru getol menghimpun DPK valas. Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria menargetkan pada 2019 DPK Valas bisa tumbuh hingga 15%.

"Kita menargetkan DPK valas pada 2019 mencapai 15%," katanya kepada Kontan.co.id.

Sejatinya, hingga November 2018 komposisi giro dan tabungan BTN hanya sebesar 45,11% dengan nilai Rp 85,37 triliun dibandingkan total DPK BTN yang mencapai Rp 189,22 triliun.

Budi bilang, rupiah yang anjlok pada akhir 2018 memang jadi salah satu alasan peningkatan DPK valas yang terjadi. Ditambah, sejak Juni 2018 BTN juga telah merilis Tabungan BTN Felas yang merupakan produk simpanan BTN khusus bermata uang dollar Amerika Serikat (AS) dan dollar Singapura.

"Salah satunya memang dari pelemahan rupiah. Ditambah sejak pertengahan 2018, peningkatan DPK valas kami juga dipengaruhi perluasan 74 cabang yang berstatus outlet devisa seiring dengan dirilisnya BTN Felas. Sejak dirilis, produk tersebut rata-rata bertumbuh 15%-23% tiap bulannya," jelas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×