kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan membidik pertumbuhan DPK tahun ini


Kamis, 03 Januari 2019 / 19:52 WIB
Perbankan membidik pertumbuhan DPK tahun ini
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Maybank di Jakarta


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan akan gencar menjaring dana dari masyarakat. Masing-masing menargetkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sejalan dengan target pertumbuhan penyaluran kredit yang dibidik.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya menargetkan pertumbuhan DPK tahun 2019 ini sekitar 15%-17% year on year (yoy).

Sementara untuk tahun 2018, perbankan pelat merah ini optimistis bisa mencapai target DPK yang sudah dipatok dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yakni Rp 230,5 triliun.

Per Oktober 2018, BTN telah berhasil menghimpun dana dari masyarakat sebesar Rp 194,3 triliun atau tumbuh 13% yoy. Sementara loan to deposit rasio (LDR) diproyeksikan bisa mencapai 105,75% sampai akhir tahun lalu.

Guna mencapai target yang dicanangkan tahun ini, bank ini telah menyiapkan sejumlah strategi. "Strategi capai target DPK dengan menggenjot penggunaan tabungan BTN Batara sebagai tabungan transaksional bekerja sama dengan seluruh mitra BTN yang ada." ungkap Budi Satria, Direktur BTN pada Kontan.co.id, Kamis (3/1).

Sementara PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) menargetkan pertumbuhan DPK sekitar 7%-9% tahun ini. Direktur Keuangan Maybank Indonesia Thilagavathy Nadason mengatakan, pihaknya menjaga target di angka tersebut untuk menjaga likuiditas di tengah upaya mereka mendorong pertumbuhan penyaluran kredit.

"Jika pemerintah targetkan kredit 11%-12%, Maybank menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit 10%-11% tahun ini," ujarnya.

Thila bilang, likuiditas Maybank masih bagus di mana LDR-nya 100% di kuartal III 2018 turun ke 95% penutupan tahun.

Sementara, Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP mengatakan pihaknya menargetkan DPK tahun ini sekitar 10%-15%

Berdasarkan data terbaru analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), DPK perbankan pada November 2018 mencapai Rp 5.405,4 triliun. Nilai ini tumbuh 7,0% year on year (yoy) atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,3% yoy.

Berdasarkan jenisnya, perlambatan pertumbuhan DPK terjadi pada instrumen simpanan berjangka (deposito) dan tabungan, baik yang berdenominasl rupiah maupun valas. Simpanan deposito tercatat tumbuh sebesar 4,0% yoy.

Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 4,5% yoy. Perlambatan deposito terutama berasal dan nasabah korporasi di wilayah DKI Jakarta dan Sumatra Utara.

Sementara itu, pertumbuhan tabungan melambat dari 10,1% yoy pada Oktober 2018 menjadi 7,9% yoy di November 2018. Perlambatan pertumbuhan khususnya tabungan milik nasabah korporasi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat serta nasabah perseorangan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Namun, simpanan giro tercatat meningkat pertumbuhannya, yakni 9,0% yoy pada Oktober 2018 menjadi 11,9% yoy pada November 2018, terutama berasal dari giro valas milik nasabah korporasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×