kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garap digitalisasi, BNI Life luncurkan aplikasi hingga gandeng LinkAja


Selasa, 03 Desember 2019 / 16:43 WIB
Garap digitalisasi, BNI Life luncurkan aplikasi hingga gandeng LinkAja
Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya saat menghadiri acara Puncak Perayaan HUT BNI Life ke-23 di Jakarta.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance terus melakukan digitalisasi guna memenuhi perkembangan gaya hidup nasabah. Yang terbaru BNI Life meluncurkan BNI Life Mobile Apps dan e-commerce yang ada di website.

Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya mengatakan selain dari dua fitur ini, kini produk BNI Life juga bisa dibeli lewat uang elektronik LinkAja. Selain itu, kami masih nunggu izin agar BNI Life bisa dapat dibeli lewat aplikasi induk perusahaan yakni BNI Mobile.

“Target premi dari peluncuran fitur digital ini belum bisa saya sampaikan sekarang. Kami masih akan lakukan edukasi bagi nasabah. Ini juga baru meluncur jadi belum ada pendapatan premi dari digital,” ujar Shadiq pekan lalu.

Ia menambahkan, aplikasi BNI Life Mobile bisa memberikan informasi mengenai kesehatan, daftar rekanan rumahsakit dan provider, dan layanan Digi Claim. Untuk DigiClaim pada saat ini masih diperuntukkan untuk nasabah OGH dengan maksimum nilai klaim sebesar Rp 5 juta.

Baca Juga: BNI Life catat pendapatan premi senilai Rp 4,6 triliun per Oktober 2019

Kendati demikian, saat ini aplikasi ini hanya sebatas untuk nasabah individu yang memiliki asuransi kesehatan dan nasabah Optima Group Health (OGH). Sedangkan untuk e-commerce yang ada di situs perusahaan.

Selain itu, BNI Life juga menggandeng berbagai perusahaan teknologi kesehatan atau health tech seperti YesDok.

BNI Life mencatatkan nilai premi senilai Rp 4,6 triliun hingga Oktober 2019. 

Shadiq mengaku perolehan ini sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kita ada peralihan dari premi tunggal ke premi reguler guna menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan lebih menguntungkan. Sedangkan untuk laba kita masih mencatatkan pertumbuhan dari Rp 185 miliar per Desember 2018 menjadi Rp 260 miliar atau tumbuh 40,5% year to date,” tutur Shadiq.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini pada Oktober lalu mencatatkan premi senilai Rp 4,8 triliun. Artinya ada penurunan pendapatan premi 4,17% secara tahunan atau year on year.

Memang bila perusahaan asuransi jiwa menggarap produk tunggal, maka premi akan masuk besar di awal. Sedangkan premi reguler akan dibagi sama rata setiap bulannya. 

Shadiq mengaku baru saja meraup premi senilai Rp 700 miliar dari dua perusahaan besar.

BNI Life berhasil memperbesar kontribusi premi regular dari 48% pada 2018 menjadi 53% dari total premi di Oktober 2019.

Baca Juga: Terapkan PSAK 71, BNI Life akan tambah pencadangan Rp 50 miliar

Selain itu, Shadiq menjelaskan bahwa total aset BNI Life sampai periode Oktober 2019 meningkat menjadi Rp 17,9 triliun. Nilai ini tumbuh 13,29% yoy dari perolehan aset Oktober 2018 senilai Rp 15,8 triliun.

“Sampai akhir tahun kami masih optimistis kinerja asuransi akan terus meningkat karena masih banyak potensi besar yang masih bisa kami garap dengan jumlah penduduk yang mencapai 268 juta orang di tahun 2019 dan penetrasi asuransi penduduk Indonesia telah mencapai 6,6% di kuartal III 2019 sesuai informasi dari AAJI,” tambah Shadiq.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×