kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terapkan PSAK 71, BNI Life akan tambah pencadangan Rp 50 miliar


Minggu, 01 Desember 2019 / 20:56 WIB
Terapkan PSAK 71, BNI Life akan tambah pencadangan Rp 50 miliar
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah BNI Life Jakarta, Kamis (24/10). PT BNI Life Insurance menargetkan laba bersih hingga Rp 400 miliar pada tahun 2019./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/10/2019.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance tengah menyiapkan penerapan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71. Hingga saat ini, anak perusahaan dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ini masih menghitung peningkatan pencadangan yang akan diambil dari laba yang akan ditahan.

“Pencadangan kita akan naik, tapi kita sedang hitung itu. Pencadangan itu akan diambil dari laba yang akan ditahan tahun ini. Penerapan ini juga seiring dengan penerapan PSAK di induk perusahaan. Namun perkiraannya sekitar Rp 50 miliar,” jelas Direktur Keuangan BNI Life Eben Eser Nainggolan kepada Kontan.co.id pada Kamis (28/11).

Baca Juga: Jelang PSAK 71, PNM: Penambahan pencadangan tidak lebih Rp 200 miliar

Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya menyatakan tahun depan Induk perusahaan menginginkan BNI Life laba bersih senilai Rp 600 miliar. Guna mencapai target ini, BNI Life akan meningkatkan kinerja saluran bancassurance, digital, dan non-market captive.

Adapun target hingga akhir tahun mencapai Rp 370 miliar, sementara hingga Oktober 2019 laba sudah menyentuh angka Rp 260 miliar.

Sedangkan untuk tahun depan premi bisa tumbuh 30% hingga 35%. BNI Life sendiri telah mencatatkan nilai premi senilai Rp 4,6 triliun hingga Oktober 2019. Shadiq mengaku perolehan ini sedikit menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: PSAK 72 berlaku, PPRO nilai pendapatan tahun depan terdampak

“Kita ada peralihan dari premi tunggal ke premi reguler guna menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan lebih menguntungkan. Sedangkan untuk laba kita masih mencatatkan pertumbuhan dari Rp 185 miliar per Desember 2018 menjadi Rp 260 miliar atau tumbuh 40,5% year to date,” kata Shadiq.




TERBARU

[X]
×