kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

2 Perusahaan asuransi siap bentuk unit syariah


Rabu, 22 April 2015 / 19:20 WIB
2 Perusahaan asuransi siap bentuk unit syariah
ILUSTRASI. Pemerintah masih dalam proses penyusunan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Daftar pelaku industri asuransi syariah bakal semakin panjang. Dua perusahaan asuransi siap membentuk unit usaha syariah (UUS) dalam waktu dekat. Saat ini, pelaku usaha asuransi syariah berstatus UUS sebanyak 44. Di antaranya, 18 asuransi jiwa syariah, 23 asuransi umum syariah, dan tiga reasuransi berstatus UUS.

Adi Pramana, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia mengatakan, industri asuransi syariah di Tanah Air masih menarik untuk dikembangkan. Pasalnya, penetrasi pasarnya masih mini. “Yang saya tahu, ada satu perusahaan asuransi konvensional yang belum punya UUS, mereka mau bikin. Satu lainnya perusahaan asuransi benar-benar baru mau sekaligus bentuk UUS,” ujarnya, Rabu (22/4).

Menurut Adi, kedua calon pemain baru ini merupakan pelaku usaha asuransi jiwa. Salahsatunya adalah perusahaan asuransi jiwa lokal dan sisanya perusahaan asuransi jiwa patungan. Maklum, asuransi jiwa masih lebih menarik ketimbang asuransi umum karena proteksi yang ditawarkan banyak mengandung unsur investasi.

Asal tahu saja, sampai Februari 2015, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kontribusi atau premi bruto industri asuransi syariah mencapai Rp 1,56 triliun atau tumbuh 31,74% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sebesar Rp 1,32 triliun di antaranya merupakan sumbangsih dari sektor asuransi jiwa syariah.

Sementara, kontribusi premi bruto dari sektor asuransi umum syariah mencapai Rp 180,29 miliar dan reasuransi syariah Rp 58,63 miliar. “Industri asuransi syariah tumbuh rata-rata 20% - 30% per tahun dalam lima tahun terakhir ini. Ini bukti, industri ini masih sangat menarik untuk dikembangkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×