Sumber: KONTAN |
JAKARTA. PT Bhakti Finance bersiap-siap memenuhi kebutuhan pendanaan di tahun 2010. Perusahaan pembiayaan ini berniat menerbitkan obligasi yang nilainya berkisar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar di 2010.
Penerbitan obligasi ini merupakan cara Bhakti Finance mendiversifikasi sumber pendanaan, agar tidak tergantung pada pinjaman bank. Presiden Direktur Bhakti Finance Purnadi Harjono menjelaskan, saat ini 70% pendanaan Bhakti Finance berupa kredit bank. "Sisanya merupakan modal sendiri dan alternatif lain seperti penerbitan obligasi," katanya, Jumat (11/9).
Bhakti Finance akan menggunakan dana tersebut membiayai ekspansi bisnisnya. Bhakti berencana membuka 10 kantor cabang baru untuk mengembangkan jaringan bisnisnya di sepanjang 2010.
Purnadi menyadari kalau pembukaan kantor cabang itu membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Makanya, Bhakti Finance memilih penerbitan obligasi sebagai opsi pendanaan. "Jadi hasil penerbitan obligasi bukan untuk refinancing utang obligasi sebelumnya," ujarnya.
Purnadi menambahkan, Bhakti Finance akan terlebih dahulu melunasi obligasi yang jatuh tempo tahun depan sebelum merealisasikan penerbitan obligasi baru. Padahal obligasi Bhakti Finance II tahun 2007 sebesar Rp 150 miliar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia akan jatuh tempo 3 Desember 2010 mendatang. "Kami tak mau ada kesan sekadar melakukan gali lubang tutup lubang," kata Purnadi.
Sayang dia tak menjelaskan apakah pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo tahun depan itu akan dilakukan lebih awal atau menunggu tanggal jatuh tempo.
Hingga pertengahan tahun ini pembiayaan Bhakti Finance sudah mencapai separuh dari target. "Hingga akhir tahun kami perkirakan pembiayaan bisa mencapai Rp 150 miliar," jelas Purnadi.
Bhakti Finance akan terus memompa penyaluran pembiayaan, baik dari lini bisnis pembiayaan konsumsi, termasuk pembiayaan pembelian rumah, ataupun leasing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News