kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.874.000   -21.000   -1,11%
  • USD/IDR 16.354   10,00   0,06%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

2016, BNI berencana terbitkan NCD Rp 4 triliun


Selasa, 12 Januari 2016 / 11:03 WIB
2016, BNI berencana terbitkan NCD Rp 4 triliun


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BNI berencana untuk menerbitkan negotiable certificate deposit (NCD) sebesar Rp 4 triliun pada 2016 ini. Penerbitan NCD dalam bentuk rupiah ini adalah salah satu opsi untuk pendanaan non konvensional yang memiliki tenor jangka menengah. Pemilihan NCD ini dilakukan jika pergerakan suku bunga memungkinkan.

Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budimarmo mengatakan, penerbitan NCD ini adalah untuk diversifikasi pendanaan untuk menutup maturity gap yang ada karena ekspansi kredit. Terkait dengan detail suku bunga dan rincian tenor yang ditawarkan NCD ini, Rico belum bersedia merinci.

“Selain NCD dalam bentuk rupiah, sebagai dana alternatif non konvensional, ada opsi penerbitan obligasi,” ujar Rico kepada KONTAN, Selasa, (12/01).

Pada tahun 2017, menurut Rico, BNI juga berencana untuk menerbitkan opsi pendaaan non kovensional valas. Terkait dengan opsi menerbitkan pendaaan non konvensional valas ini, Rico belum mau merinci apa tepatnya jenis efek yang nantinya akan ditebitkan. Namun secara umum, penerbitan pendaaan non konvensional valas ini untuk menggantikan global bond US$ 500 juta yang jatuh tempo pada 2017 mendatang.

Rico mengatakan, terkait dengan dana penerbitan opsi pendaaan valas ini, BNI akan menggunakannya untuk pendanaan kantor cabang luar negeri BNI seperti di Singapura, Hong Kong, London, Tokyo, dan New York. “BNI mengutamakan low-cost offshore atau onshore,” ujar Rico.

Secara umum, menurut Ric,o BNI masih mengandalkan dana murah dari DPK untuk pendanaan. Hal ini karena opsi ratio dan cost yang relatif murah dari CASA. Selain itu, BNI memiliki direktur yang khusus menangani dana murah yang berasal dari lembaga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×