| Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Beberapa bank asing meramal kinerja pada 2017 ini akan membaik dibandingkan tahun lalu. Penyaluran kredit diperkirakan bisa tumbuh dua digit.
Lea Kusumawijaya, Chief Financial Officer Standard Chartered Bank Indonesia, mengatakan pada 2017 ini target pertumbuhan kredit StandChart sesuai dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu 9% sampai 12%.
“Tahun ini bank optimis akan berhasil mencapai target pertumbuhan kredit yang lebih baik, sejalan dengn pertumbuhan ekonomi,” ujar Lea kepada KONTAN, Senin (23/1).
Untuk mencapai target pertumbuhan kredit, Stachart berencana fokus pada pertumbuhan kredit segmen korporasi dan komersial terutama dari trade finance, supply chain financing dan modal kerja.
Di sisi lain, Stanchart bilang, tetap menerapkan prinsip kehati-hatian sesuai dengan strategi dan selera risiko yang sesuai, dengan tetap menjaga permodalan dan kondisi likuiditas.
Kunardy Lie Chief Country Officer (CCO) Deutsche Bank Indonesia membidik kenaikan total kredit sebesar 10% secara tahunan atau year on year (yoy). Target ini lebih tinggi dari realisasi penyaluran kredit Deutsche Bank Indonesia 2016 lalu sebesar 5%.
Bank yang bermarkas di Jerman ini mengebut penyaluran kredit lantaran tahun lalu rasio penggunaan dana simpanan untuk kredit atau loan to deposit ratio (LDR) masih rendah. "LDR bank pada akhir 2016 lalu masih dibawah 78%,” ujar Kunardy.
Posisi LDR yang masih cukup rendah ini karena tahun lalu Indonesia menghadapi tantangan perlambatan ekonomi dan ada tren kenaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di perbankan.
Sebagai gambaran, sampai November 2016 lalu, secara industri bank asing masih mencatatkan kenaikan laba sebesar 48,09% year on year menjadi Rp 8,16 triliun.
Kenaikan laba bersih ini didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 9,55% yoy menjadi Rp 16,58 triliun. Sedangkan untuk kredit sampai November 2016 tercatat mengalami penurunan 2,91% yoy menjadi Rp 245,64 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News