Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BUMN selama 2017 tercatat menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 5,8 triliun. Mayoritas dana ini digunakan untuk belanja teknologi informasi (TI), serta pengadaan tanah dan bangunan.
Gatot Trihargo, Deputi Kementerian BUMN Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan bilang, anggaran belanja modal untuk TI bank BUMN sebesar Rp 2,7 triliun atau 47% dari total belanja modal.
"Sedangkan 40% dari total belanja modal 2017 atau Rp 2,4 triliun digunakan untuk investasi pengadaan tanah dan bangunan," kata Gatot, Rabu (31/1).
Anggaran belanja modal bank BUMN 2017 sebesar Rp 5,8 triliun ini turun dari 2016 sebesar Rp 6,8 triliun. Penurunan ini karena pada tahun lalu bank BUMN tidak lagi banyak mengeluarkan investasi untuk pengadaan ATM.
Dari sisi biaya operasional, selama 2017 bank BUMN juga mencatat pengeluaran sebesar Rp 79 triliun. Dari bank plat merah BRI merupakan bank yang paling besar mengeluarkan dana untuk biaya operasional Rp 33,5 triliun disusul Bank Mandiri Rp 27,5 triliun dan BNI Rp 17,8 triliun.
Sedangkan BTN sepanjang 2017 mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp 529 miliar. Biaya operasional himpunan bank milik negara ini mayoritas 87% digunakan untuk biaya administrasi dan umum sedangkan 8% untuk biaya operasional lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News