kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

31 Bank Swasta Nasional Dimiliki Asing, Ini Daftarnya


Senin, 24 Januari 2022 / 13:46 WIB
31 Bank Swasta Nasional Dimiliki Asing, Ini Daftarnya
ILUSTRASI. ilustrasi?merger dan akuisisi, mergers and acquisitions


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cengkeraman investor asing di industri perbankan di Tanah Air semakin kuat. Aturan konsolidasi perbankan yang mengharuskan bank punya modal inti minimal Rp 3 triliun pada akhir 2022 kian mendorong masuknya asing mencaplok bank-bank lokal. 

Yang terbaru, dua investor asal Singapura yakni Singtel Alpha Investment dan Grab Holding Limited, masuk mengakuisisi PT Bank Fama Internasional. Masing-masing mengambilalih 16,26% saham bank tersebut senilai Rp 1 triliun. 

Keduanya akan bergabung dengan Emtek Group untuk mengembangkan Bank Fama menjadi bank digital. Setelah kehadiran dua investor tersebut, Emtek tetap menjadi pengendali bank ini namun porsinya berkurang jadi 62,76%. 

"Bank Fama telah memenuhi persyaratan modal minimum sesuai aturan OJK dengan dukungan investasi oleh masing-masing Grab dan Singtel. Para pemegang saham berkomitmen untuk membantu Bank Fama memenuhi persyaratan permodalan sebesar Rp 3 triliun pada Desember 2022," kata Sutanto Hartono,  Managing Director Emtek.

Ia mengatakan, para pemegang saham berkomitmen menambah modal Bank Fama hingga memenuhi ketentunan OJK.  Adapun per September 2021, modal inti Bank Fama baru tercatat sebesar Rp 1,03 triliun. Dengan masuknya dua investor baru maka modal intinya mencapai Rp 2,03 triliun.

Baca Juga: Bank Fama Akan Tambah Modal di Tahun Ini, Begini Komitmen Emtek, Singtel dan Grab

Bank Fama akan memperluas bisnisnya dengan memanfaatkan modal sebagi investasi dan  memanfaatkan ekosistem digital para pemegang sahamnya.

"Namun, Bank Fama terbuka terhadap potensi kerjasama dengan mitra yang memiliki keahlian di bidang usaha untuk menciptakan kemitraan yang strategis dan saling menguntungkan," kata Sutanto kepada Kontan.co.id, Jumat (21/1).

Dengan kehadiran investor baru itu, Bank Fama selanjutnya akan meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dan kapabilitas teknologi untuk mengembangkan berbagai produk dan solusi perbankan digital yang mampu memberikan layanan yang bermanfaat dan aman bagi pengguna. 

Seperti diketahui, kolaborasi Grab-Singtel telah mendapat lisensi membangun bank fully digital di Singapura pada 2020 dan di Malaysia pada pada Juli 2021.

Sebelumnya, investor asal Hong Kong, WeLab Limited, juga mencaplok 24% Bank Jasa Jakarta (BJJ). Perusahaan milik milliader Li Ka-Shing ini sedang dalam proses untuk jadi pengendali di bank tersebut. Bank ini arahnya bakal disulap jadi bank digital.

WeLab disebut telah mengumpulkan dana  sebesar US$ 240 juta atau sekitar Rop 3,46 triliun dari investor eksisting dan investor baru untuk mendanai akuisisi tersebut. 

Berdasarkan data OJK, jumlah bank di Indonesia per 13 Januari 2022 tercatat 107 bank. Delapan diantaranya kantor cabang bank asing, 27 BPD, 4 Bank BUMN,  dan 68 bank swasta nasional. Dari penelusuran Kontan.co.id, sebanyak 31 bank dari jumlah bank swasta tersebut sudah dimiliki oleh investor asing.

Berikut daftar bank yang dimiliki investor asing:

Investor Singapura

1. Bank Fama Internasional -  Singtel Telecommunications Limited 16,26% dan Grab Holding Limited 16,26%

2. Bank Jago Tbk - GIC Private Limited 8,0%

3. Bank Seabank Indonesia - Sea Group 97,25% 

4. Bank OCBC NISP Tbk - OCBC Overseas Investments Pte Ltd 85,08%

5. Bank DBS Indonesia - DBS Bank Ltd 99%

6. Bank UOB Indonesia - United Overseas Bank Limited 98,99%

Investor Korea Selatan

7. Bank KB Bukopin Tbk  - Kookmin Bank 67%

8. Bank KEB Hana Indonesia - KEB Hana Bank 69,01%

9. Bank Woori Saudara Tbk - Woori Bank 79,88%

10. Bank Shinhan Indonesia - Shinhan Bank 99,00%

11. Bank IBK Indonesia Tbk -  Industrial Bank of Korea 97,50%

12. Bank Oke Indonesia Tbk - Apro Financial 92,50%

Investor China

13. Bank ICBC Indonesia - ICBC Group 98,61%

14. Bank CCB Indonesia - China Construction Bank 60,00%

15. Bank CTBC Indonesia - CTBC Bank 99,00%

16. Bank Jasa Jakarta (BJJ) - WeLab Limited 24,0%

17. Bank Neo Commerce Tbk - Akulaku Silvrr 24,98%

Investor Jepang

18. Bank Danamon - MUFG Bank 92,47%

19. Bank BTPN - Sumitomo Mitsui Group 92,43%

20. Bank Mizuho Indonesia - Mizuho Group 99,00%

21. Bank Resona Perdania - Resona Bank Ltd & The Bank of Yokohama 78,44%

22. Bank JTrust - J Trust Group 92,35%

Investor Malaysia

23. Bank Maybank Indonesia Tbk - Maybank Group 78,98%

24. Bank CIMB Niaga Tbk - CIMB Group 91,48%

Investor Thailand

25. Bank Permata - Bangkok Bank 89,12%

26. Bank Maspion  - Kasikorn Bank  9,99%

Investor India

27. Bank of India Indonesia -  Bank of India 76,00%

28. Bank SBI Indonesia - State Bank of India 99,00%

29. Bank Amar Indonesia - Tolaram Group Inc 30,00%

Investor Australia

30. Bank ANZ Indonesia - Anz Banking Group 99,00%

31. Bank Commonwealth Indonesia - Commonwealth Bank of Australia 99,00%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×