kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

4 Bank Besar Kompak Cetak Pertumbuhan Laba, Ini Pendorongnya


Minggu, 30 Juni 2024 / 14:03 WIB
4 Bank Besar Kompak Cetak Pertumbuhan Laba, Ini Pendorongnya
ILUSTRASI. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor saham bank-bank berkapitalisasi pasar besar alias big banks tengah menanti laporan kinerja kuartal II. Laporan tersebut akan menjadi sentimen penting yang mempengaruhi pergerakan saham big banks setelah mengalami tren penurunan panjang sejak pertengahan Maret 2024 lalu.

Empat big banks telah merilis laporan keuangan bulanan hingga Mei. Dari sisi perolehan laba sepanjang lima bulan pertama, Bank Central Asia Tbk (BBCA) tampil menjadi jawara dengan pertumbuhan sebesar 11,64% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Lalu, disusul Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan pertumbuhan 8,83% dan Bank Mandiri Tbk (BMRI) meningkat 6,4%. Sedangkan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) hanya naik 1,51%. 

Melansir RTI, Minggu (30/6), saham-saham big banks sudah mulai bergerak naik sejak pekan lalu. Pada penutupan perdagangan Jumat (28/6), BBCA ditutup menguat 1,79% ke level Rp 9.925. Dalam sepekan sudah naik 8,47%, namun masih turun 4,56% dari level tertingginya sepanjang masa yang dicapai pada 14 Maret lalu.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri Prediksi Inflasi Juni 2024 Turun Menjadi 2,76%

Saham BMRI ditutup menguat 2,5% ke level Rp 6.150 dan dalam sepekan sudah naik 6,03%. Hanya saja, masih terkoreksi sebesar 18% dari posisi all time high yang dicapai pada pertengahan Maret 2024 lalu. 

Adapun, saham BBRI naik 3,14% pada penutupan perdagangan pekan lalu ke level Rp 4.600, sehingga dalam sepekan sudah menguat 4,31%. Tetapi, koreksinya dari level harga tertinggi sepanjang masa yang dicapai pada Maret masih mencapai 28,6%.  Sedangkan BBNI sudah meningkat 2,87% sepekan terakhir ke level Rp 4.660, namun masih turun 25,44% dari level harga tertingginya. 

Jika dirinci, pertumbuhan laba BBCA menjadi Rp 21,63 triliun dalam lima bulan pertama tahun ini didorong oleh peningkatan pendapatan operasionalnya. BBCA berhasil mencetak pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar Rp 30,99 triliun atau meningkat 6,86% secara tahunan. Pendapatan non bunganya tumbuh 8,98% ke level Rp 9,62 triliun, dimana  fee based income menyumbang Rp 7,11 triliun.

Baca Juga: Bank BCA (BBCA) Cetak Laba 21,6 Triliun dalam 5 Bulan, Tumbuh 11,6%

Pertumbuhan pendapatan operasional tersebut mampu menutupi peningkatan biaya provisi bank ini. Beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment ) bank ini pada lima bulan pertama tahun ini mencapai Rp 1,72 triliun, meningkat 28,5% dari periode yang sama tahun lalu.

Adapun laba bersih Bank Mandiri secara bank only dalam lima sebesar Rp 19,62 triliun, tumbuh 6,4% didorong peningkatan pendapatan operasional dan juga adanya penurunan beban provisi. 

Pendapatan bunga bersih BMRI tumbuh sebesar 5,28% menjadi Rp 30,4 triliun. Pendapatan non bunga juga naik sebesar 2,44% menadi Rp 11,71 triliun, dimana fee based income menyumbang Rp 6,64 triliun atau tumbuh 9,4% secara tahunan. 

Adapun, beban kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment ) bank ini pada lima bulan pertama tahun ini mencapai Rp 4,05 triliun, turun 4,2% dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Laba Bank Mandiri (BMRI) Tumbuh 6,4% Per Mei 2024

Laba BBRI mencapai Rp 21,9 triliun. Laba bank ini masih tumbuh meskipun beban provisinya naik signifikan. Penopangnya, pendapatan operasionalnya naik tinggi, terutama pendapatan non bunga yang mencapai Rp 21.7 triliun tau meningkat 38,3%. Pendapatan bunga bersihnya naik 5,49% jadi Rp 45,8 triliun. 

Sementara beban provisinya mencapai Rp 17,8 triliun, meningkat 31,2% dari lima bulan pertama tahun 2023.

Adapun, laba BBNI hanya tumbuh tipis menjadi Rp 8,5 triliun. Beban provisi bank ini sebetulnya turun 20% jadi Rp 2,8 triliun dan pendapatan non bunganya tumbuh 14,1% jadi Rp 8,2 triliun. Namun, penurunan pendapatan bunga bersihnya sebesar 10% jadi hanya Rp 15,2 triliun menahan laju pertumbuhan labanya. 

Dari sisi kredit, big banks cukup ekspansif. Bank Mandiri jadi jawaranya dengan outstanding kredit per Mei 2024 tumbuh sebesar 19,39% secara tahunan. Disusul BBCA dengan peningkatan sebear 15,9%. Sementara BBRI dan BBNI masing-masing tumbuh 10,68% dan 12,61%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×