Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Digitalisasi telah merambah segala aspek kehidupan dan mengubah perilaku masyarakat. Transformasi digital pun menjadi hal yang mutlak dilakukan pelaku bisnis dan industri agar dapat terus bertahan dan memperkuat bisnisnya. Transformasi digital tersebut perlu didukung oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga memiliki keterampilan dan keahlian digital.
Hal tersebut menjadi benang merah dalam Human Resource (HR) Summit bertajuk “Future of Work” yang diselenggarakan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) pada Rabu, 7 Desember 2022 lalu di Hotel Shangri-La, Jakarta. Kegiatan ini merupakan agenda rutin para praktisi HR setiap perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI guna membuka pola pikir dan bertukar informasi tentang perkembangan yang terjadi saat ini pada ruang lingkup sumber daya manusia.
Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM dan R&D AAJI David Nolan dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini kita semua sedang berpacu dan terus mengembangkan apa yang kita miliki. “Saat ini teknologi sangat berperan pada setiap aktivitas untuk menunjang pekerjaan. Inilah saatnya untuk mengembangkan sumber daya manusia kita untuk dapat terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman yang dinamis dan berdampingan dengan kemajuan teknologi saat ini,” ujar David.
Mengembangkan SDM sektor jasa keuangan yang memiliki kompetensi digital juga menjadi salah satu misi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk mencapai misi tersebut, OJK juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan lain seperti industri dan asosiasi di sektor jasa keuangan, termasuk AAJI.
“Sumber daya manusia merupakan aset terpenting yang dimiliki pelaku usaha. Karena itu sesungguhnya transformasi digital berkaitan dengan pengembangan kompetensi SDM-nya, bukan melulu mengenai teknologi,” kata Dr. Agus Sugiarto, Kepala OJK Institute, yang juga memberikan sambutannya dalam HR Summit AAJI 2022.
Seminar ini menghadirkan sejumlah pembicara yang andal dalam strategi dan pengembangan sumber daya manusia di era digital, di antaranya membahas bagaimana tantangan di era metaverse untuk industri, hingga bagaimana pentingnya pengelolaan data bagi pengembangan organisasi di suatu perusahaan.
Stephen Ng pembicara pada sesi pertama dari Nusameta berbicara mengenai “The Impact Of Metaverse In Insurance Industry”. Pada tema ini, disampaikan apa yang dimaksud dengan era metaverse, apa yang menjadi tren para era metaverse dan bagaimana tantangan serta peluang pada era metaverse dalam ranah sumber daya manusia.
Dalam pemaparan selanjutnya, COO HONO HR Randeep Singh membawakan materi “People Analytics”. Kebahagiaan karyawan di tempat kerja sangat memengaruhi produktivitas mereka. Karyawan yang merasa bahagia di tempat kerja juga lebih loyal kepada perusahaan. Sehubungan dengan hal itu, Departemen SDM harus bisa mengumpulkan dan mengolah data karyawan untuk mengembangkan bakat mereka.
“Strategi pengembangan karyawan yang dipikirkan dengan cermat penting di berbagai tingkatan. Dan ketika dijalankan dengan baik, itu dapat menghasilkan banyak manfaat bagi semua pihak terkait, termasuk karyawan, manajer SDM, dan organisasi yang lebih luas,” tutur Randeep.
Adapun menurut Candy Dai dan Isdar Andre Marwan, pembicara dari PT Mercer Indonesia, tahun ini para praktisi SDM menghadapi berbagai tantangan, salah satunya peningkatan kecepatan dalam berinovasi diperlukan untuk mampu beradaptasi di era digital.
“Saat ini insurtech telah hadir pada industri asuransi, hal ini menjadi salah satu strategi dalam peningkatan fokus pada pelanggan, teknologi terdepan, penawaran yang lebih fleksibel, dan tarif yang lebih baik. Namun dapat menjadi tantangan bagi para individu tradisional yang memaksa mereka untuk memikirkan kembali strategi untuk dapat bertahan di era digital,” jelas Isdar saat membawakan materi “Understanding the changing talent landscape in the Insurance industry”.
Ketua HR Forum AAJI Eben Eser Nainggolan yang menutup HR Summit AAJI 2022 mengharapkan acara ini dapat menjadi wadah para praktisi HR dalam upaya peningkatan sumber daya manusia.
“Melalui diskusi hari ini, diharapkan dapat menjawab kebutuhan industri dalam peningkatan sumber daya manusia yang mampu berinovasi berbasis digital. Sehingga para praktisi Human Resource dapat menciptakan dan menerapkan kebijakan-kebijakan di perusahaan yang pada akhirnya mampu menciptakan sumber daya manusia di industri asuransi jiwa yang dapat berkontribusi dalam membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan bertalenta global,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News