kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AAUI: Pariwisata tersengat corona, permintaan asuransi perjalanan turun


Jumat, 13 Maret 2020 / 16:33 WIB
AAUI: Pariwisata tersengat corona, permintaan asuransi perjalanan turun
ILUSTRASI. Candi Borobudur di foto saat Jelajah Pariwisata Kontan 2019. Penyebaran virus corona 2019 telah memukul industri pariwisata dan berdampak pada asuransi perjalanan. KONTAN/Muradi/2019/09/27


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona telah memukul industri pariwisata. Selain menutup perjalanan dari dan menuju negara paling terdampak, juga ada anjuran untuk menunda untuk bepergian. Hal ini juga memukul bisnis asuransi umum, terutama pada asuransi perjalanan.

Asuransi ini biasanya termasuk ke dalam lini bisnis kecelakaan diri dan kesehatan. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengaku memang merasakan adanya penurunan kegiatan pariwisata saat ini. Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengaku bagi industri asuransi umum sudah dipastikan permintaan Asuransi perjalanan pun ikut menurun.

Baca Juga: Jokowi minta Rumah Sakit di Pulau Galang siap beroperasi pekan depan

“Sayangnya kami belum punya data angka terkait penurunannya. Hal positif bagi Industri Asuransi terkait isu Covid-19 ini adalah kepercayaan masyarakat kepada produk asuransi kesehatan yang tidak mengecualikan risiko corona sepanjang bukan epidemi. Namun harus juga melihat kembali kondisi polis masing-masing,” ujar Dody kepada Kontan.co.id pada Jumat (13/3).

Ia melihat hal ini bisa menjadi masukan bagi perusahaan asuransi untuk membuat produk- produk asuransi individu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Memang data asuransi kecelakaan diri dan kesehatan industri asuransi umum pada tahun lalu belum optimal.

Kendati demikian, Dody mengaku bisnis asuransi umum lainnya masih bisa menjadi penopang kinerja industri sepanjang 2020 ini. Memang hingga tahun lalu, lini bisnis yang masih mendominasi bisnis asuransi umum adalah properti, kendaraan bermotor, dan kredit.

“Masih banyak produk-produk asuransi lain yang bisa dikembangkan dan ditawarkan ke masyarakat jika ada kendala di salah satu pemasaran produk asuransi,” pungkas Dody.

Baca Juga: Corona ditetapkan sebagai pandemi, Wishnutama tunda promosi & insentif pariwisata

Data AAUI mencatat raihan pendapatan premi lini bisnis ini sepanjang 2019 senilai Rp 6,17 triliun. Nilai itu turun 8,3% year on year (yoy) dari pencapaian di 2018 senilai Rp 6,73 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×