kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ada OVO sampai GoPay, CIMB Niaga tak merasa bisnis kartu kreditnya terancam


Selasa, 05 Maret 2019 / 20:56 WIB
Ada OVO sampai GoPay, CIMB Niaga tak merasa bisnis kartu kreditnya terancam


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank CIMB Niaga Tbk mengaku tidak khawatir maraknya perusahaan teknologi finansial (tekfin/fintech) seperti Go-Pay dan OVO bakal menyurutkan bisnis kartu kredit perseroan.

Sebab, menurut Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan fintech dan perbankan memiliki pasar yang berbeda. "Bagi kami bukan semata persaingan dengan fintech, bisnis modelnya sudah berbeda antara perbankan yang sudah matang dengan fintech yang bukan berbasis hitungan profitabilitas," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).

Di samping itu, menurutnya kehadiran fintech justru menjadi peluang bagi perbankan untuk saling berkolaborasi dan berkompetisi secara sehat. Misalnya saja, CIMB Niaga kini sudah lebih fokus melakukan investasi pengembangan digital guna dapat memberikan pengalaman dan layanan yang maksimal bagi nasabah dan masyarakat.

"Fintech di lain pihak bisa memberikan pendidikan lebih cepat kepada masyarakat untuk cashless and cardless society yang bagi bank tentunya akan lebih efisien secara jangka panjang," katanya.

Pun, saat ini fintech di kacamata CIMB Niaga merupakan klien perusahaan, artinya secara langsung perusahaan teknologi ini bisa memberikan kontribusi yang baik bagi perbankan terutama dari portofolio dan pengembangan produk digital.

Lebih lanjut, Lani mengatakan kalau justru bank merupakan ancaman bagi fintech bila tidak dilakukan kolaborasi begitu pun sebaliknya. Sebabnya, dalam operasionalnya fintech tentunya membutuhkan bank sebagai mitra alias rekanan.

"Tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Tapi harus diakui kalau fintech sangat banyak membantu mendidik masyarakat lewat promosi mereka agar masyarakat bisa fasih menggunakan QR, NFC, dan pembayaran tanpa kartu atau non tunai," terangnya.

Walau Go-Pay dan OVO kerap melakukan promosi besar-besaran berupa diskon di banyak merchant. CIMB Niaga menanggap pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan lebih memilih masyarakat memakai alat pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan.

Catatan saja, tahun lalu CIMB Niaga membukukan bisnis kartu kredit tumbuh satu digit sebesar 5,5% year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 8,6 triliun. Jumlah tersebut diperoleh dari 2,55 juta kartu kredit CIMB Niaga yang beredar.

Adapun tahun 2019, bank bersandi bursa BNGA ini memprediksi jumlah transaksi kartu bisa mencapai di atas 10% sementara nilai transaksi diproyeksi masih akan di bawah 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×