Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketidakpastian akhir dari pandemi virus corona (Covid-19) membuat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Karya Peduli mengambil langkah baru dalam melakukan ekspansi bisnisnya.
Koperasi yang semula fokus pada pembiayaan keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ini bakal membidik pembiayaan proyek di bidang kesehatan karena melihat peluang di sektor itu sangat tinggi.
Ketua KSP Karya Peduli Donny Pur mengatakan dalam situasi sulit saat ini koperasi dituntut melakukan inovasi untuk mengembangkan bisnis.
Baca Juga: Tiga koperasi bakal jadi penyalur KUR
“Kita belum tahu kapan Covid-19 berakhir. Kita melihat trennya ke kesehatan sehingga pada 2021 kami akan bekerjasama dengan beberapa perbankan serta lembaga internasional untuk menggarap proyek yang khusus berhubungan dengan kesehatan seperti pembangunan rumah sakit, klinik, farmasi, pengadaan masker dan lainnya,” kata Donny dalam keterangan resminya dikutip Jumat (5/6).
Donny menjelaskan pembiayaan kesehatan yang dilakukan bukan berupa pinjaman proyek. Skemanya, KSP Karya Peduli menyiapkan dana untuk take over. Misalnya, perusahaan pinjam ke bank A lalu ingin pindah ke bank B. Nah, koperasi ini akan menyiapkan dana talangan untuk itu.
Koperasi yang berkantor di bilangan Pasar Minggu ini kini memiliki sekitar 30.000 anggota. Sejak 2011, koperasi ini bekerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BNP2TKI) untuk menyalurkan pembiayaan keberangkatan TKI.
Kini, lantaran covid-19 mewabah, KSP Karya Peduli pun kembali mengambil strategi baru yakni pembiayaan proyek di bidang kesehatan. Donny Pur berharap dengan adanya perluasan bisnis ke sektor kesehatan tentunya dapat membuat koperasi KSP Karya Peduli eksis dan menyejahterakan anggotanya. “Di tahun 2021, kami targetkan dapat menyalurkan pembiayaan sekitar Rp 1 triliun,” katanya.
Baca Juga: TKI mulai bisa akses KUR & terbebas dari rentenir
Di masa Work From Home (WFH) ini, KSP Karya Peduli rencananya akan meluncurkan platform digital di akhir 2020. Platform digital ini akan membuat perubahan signifikan terutama untuk anggota koperasi karena berbentuk aplikasi digital. “Aplikasi digital ini dapat memudahkan mengontrol segala aktivitas keuangan dan kinerja koperasi secara keseluruhan,” pungkas Donny Pur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News