kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

AdaKami Bukukan Penyaluran Pinjaman Lebih dari Rp 13 Triliun Sepanjang 2023


Senin, 15 Januari 2024 / 15:03 WIB
AdaKami Bukukan Penyaluran Pinjaman Lebih dari Rp 13 Triliun Sepanjang 2023
ILUSTRASI. Aplikasi fintech AdaKami. PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) mencatat penyaluran pinjaman melebihi target sepanjang tahun 2023.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Platform fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjama online (pinjol) PT Pembiayaan Digital Indonesia yang dikenal dengan AdaKami mencatat penyaluran pinjaman melebihi target sepanjang tahun 2023.

Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss menyebutkan pihaknya membukukan penyaluran pinjaman perusahaan lebih dari Rp 13 triliun sepanjang 2023. Disebutkan ini melebihi target yang dicanangkan sebesar Rp 12 triliun.

“Sepanjang 2023, AdaKami telah menyalurkan lebih dari Rp 13 triliun sesuai dengan rencana kerja kami,” ujarnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Baca Juga: Akseleran Catat Penyaluran Pinjaman Capai Rp 2,85 Triliun Sepanjang 2023

Jonathan menjelaskan, AdaKami termasuk dalam klaster pinjaman konsumtif namun tidak menutup kemungkinan penggunaannya dapat bergeser untuk kebutuhan produktif.

“Berdasarkan data kami ada lebih dari 40% pengguna AdaKami yang menggunakan pinjaman untuk kebutuhan modal usaha,” jelasnya.

Jonathan mengungkapkan, di tahun 2024 ini pihaknya menargetkan jumlah penyaluran pinjaman yang sama dengan 2023 yaitu sebesar Rp 12 triliun. Untuk itu, AdaKami telah menyiapkan strategi yang bakal dilancarkan.

“Strategi kami termasuk dalam peningkatan prudency dalam e-kyc nasabah kami yang bertujuan menjaga TWP90 agar mampu menjaga kualitas kredit secara umum,” ungkapnya.

Baca Juga: Penyelidikan Dugaan Kartel Bunga Fintech Masih Berjalan, Ini Kata OJK

Lebih lanjut, Jonathan bilang, AdaKami telah menerapkan bunga maksimal per hari menjadi 0,3% per hari sesuai dengan ketentuan regulator yang di mulai pada awal tahun 2024 ini.

Untuk diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan Fintech P2P lending tumbuh 18,06% year on year menjadi Rp 59,38 triliun di November 2023, dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 50,30 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×