Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 5% dari 10% di tahun ini. Untuk mencapainya, faktor pendanaan menjadi salah satu hal yang turut dipikirkan.
Menurut Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila I Dewa Made Susila, di 2018 ini pihaknya memperkirakan membutuhkan pendanaan di kisaran Rp 10 triliun hingga Rp 11 triliun untuk bisa membantu memenuhi target tersebut.
Kebutuhan dana tersebut kata dia akan dicari dari tiga sumber utama. Yakni dari penerbitan surat utang, pinjaman bank dalam negeri, serta pinjaman sindikasi asing.
Sekitar separuh dari kebutuhan dana di tahun ini, akan coba dipenuhi Adira Finance lewat penerbitan obligasi. Sementara sisanya dari pinjaman pinjaman lokal dan asing dengan porsi yang hampir sama.
"Tak jauh beda dengan komposisi pendanaan di tahun lalu," kata dia, Jumat (20/4).
Tren kupon obligasi yang cenderung dalam beberapa waktu ke bekalang menurut Made menjadi salah satu faktor yang mendorong menariknya sumber dana tersebut. Selain itu, instrumen ini pun masih banyak menarik minat investor.
Sementara untuk pinjaman sindikasi asing, kemungkinan pihaknya masih akan fokus ke tiga negara tujuan utama. Yakni Singapura, Taiwan, dan Jepang. Salah satunya karena Adira Finance bisa mendapat pricing yang kompetitif bila mencari pinjaman di negara-negara tersebut.
"Selain itu di ketiga negara tersebut basis investornya terbilang besar," ungkap Made.
Sebagai catatan saja, di tahun lalu perseroan membukukan penyaluran kredit seebsar Rp 32,7 triliun. Dengan bantuan pendaaan ini, Adira Finance menargetkan nilai bookung sebesar Rp 34,3 triliun sampai Rp 35,9 triliun di 2018 ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News