Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menyebut faktor daya beli masyarakat yang melemah, khususnya kelas menengah ke bawah, bisa berpotensi meningkatkan Non Performing Financing (NPF) industri.
Chief of Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani menilai hal itu secara umum diakibatkan peningkatan harga kebutuhan pokok.
"Peningkatan harga kebutuhan pokok tersebut tidak diiringi dengan peningkatan upah yang sepadan. Dengan demikian, terjadi penurunan pendapatan riil masyarakat karena kenaikan kebutuhan hidup," ucapnya kepada Kontan, Selasa (5/11).
Baca Juga: Mandala Finance Nilai Peningkatan Pembiayaan Berpotensi Tingkatkan Kredit Macet
Oleh karena itu, demi menjaga rasio kualitas aset, Gani menyebut Adira Finance terus menerapkan prinsip manajemen risiko yang diterapkan dengan hati-hati. Selain itu, memberikan pembiayaan secara segmented sesuai dengan risk appetite perusahaan, serta menerapkan kegiatan collection yang efektif.
Gani menyampaikan NPF Adira Finance terjaga pada level 2,2% per September 2024. Dia bilang nilai NPF itu masih dalam batas internal yang ditetapkan oleh perusahaan dan di bawah rata-rata industri yang sebesar 2,62%.
Hingga September 2024, Gani mengatakan penyaluran pembiayaan baru Adira Finance tercatat mencapai sebesar Rp 27,8 triliun. Porsinya, 76% merupakan pembiayaan otomotif dan sisanya dari pembiayaan non otomotif.
Baca Juga: 97 Pinjol Berizin OJK Per November 2024 Pasca Izin Usaha Investree Dicabut
Selanjutnya: Warren Buffett Telah Habiskan US$ 78 Miliar Buyback Saham Berkshire Sejak 2018
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (6/11): Cerah Hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News