Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Secara umum masyoritas pelaku usaha asuransi umum disebut masih harus bekerja keras untuk bisa memenugi aturan investasi di surat berharga negara (SBN). Namun bagi sebagian kecil pemain, portofolio investasi di keranjang tersebut sudah bisa dibilang aman.
Dengan kondisi tersebut, sejumlah perusahaan mulai berani mencari celah investasi di keranjang lain. Tujuannya untuk bisa menambal perolehan hasil investasi di tengah tren penurunan bunga deposito.
Salah satunya adalah PT Asuransi Adira Dinamika alias Adira Insurance. Direktur Utama Adira Insurance Indra Baruna bilang dengan tren bunga deposito yang makin tak menarik, langkah pengalihan investasi mau tak mau mau harus dilakukan.
Menurut dia strategi investasi yang akan dilakukan perusahaannya adalah dengan melirik penempatan dana di surat utang. Khususnya dengan berinvestasi di instrumen obligasi korporasi.
Selain karena tawaran imbalnya lebih tinggi, secara risiko pun masih terbilang lebih aman ketimbang penempatan dana di keranjang yang bersifat equity.
Tentu Adira Insurance lebih leluasa melakukan pengalihan investasi karena sudah tak terlalu dipusingkan dengan patokan investasi di obligasi pemerintah. "Saat ini investasi kami di SBN sudah hampir 18%," kata Indra.
Dengan porsi investasi sebesar itu, posisi Adira Insurance sudah terbilang aman. Soalnya dalam POJK nomor 1 tahun 2016, perusahaan asuransi umum minimal harus memiliki investasi di SBN minimal 10% dari total investasi yang dimiliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News