kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

AFTECH Nilai Mandiri BFN Fest 2025 Bisa Jadi Momentum Penguatan Ekosistem Fintech


Rabu, 10 Desember 2025 / 22:06 WIB
AFTECH Nilai Mandiri BFN Fest 2025 Bisa Jadi Momentum Penguatan Ekosistem Fintech
ILUSTRASI. Ketua Dewan Etik AFTECH, Harun Reksodiputro menegaskan pentingnya tata kelola, etika, dan keamanan digital sebagai fondasi ekosistem fintech tepercaya saat membuka acara Mandiri BFN Fest 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), bersama Bank Mandiri, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan 11 Kementerian/Lembaga resmi menggelar Mandiri Bulan Fintech Nasional (BFN) 2025 di Jakarta pada 10-11 Desember 2025. Penyelenggaraan Bulan Fintech Nasional diikuti 90 kontributor dan 90 mitra asosiasi industri baik dalam dan luar negeri, serta organisasi internasional.

Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir menyampaikan acara Mandiri BFN Fest 2025 dapat menjadi penguatan ekosistem fintech Indonesia. Dia bilang BFN Fest juga menjadi ajang bagi pelaku industri dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital dalam dan luar negeri, investor, regulator, pemerintah, akademisi, dan konsumen untuk bertemu dan menjajaki berbagai potensi kolaborasi strategis dalam rangka meningkatkan daya saing industri fintech nasional. 

“Fintech bukan hanya soal inovasi, melainkan bagaimana inovasi tersebut memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan sektor riil. Mandiri BFN Fest menjadi ruang kolaborasi untuk memperluas edukasi, meningkatkan kepercayaan publik, serta memastikan layanan fintech berkembang secara aman, bertanggung jawab, dan berdampak bagi ekonomi,” ungkap Pandu dalam keterangan resmi, Rabu (10/12/2025).

Baca Juga: Aftech Menilai Iklim Bisnis Industri Modal Ventura Sudah Berubah Arah, Ini Sebabnya

Pandu menerangkan kolaborasi lintas sektor menjadi fondasi untuk memperluas akses layanan keuangan, serta memastikan inovasi fintech memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan sektor riil. 

Sementara itu, Bank Mandiri memandang Mandiri BFN Fest 2025 sebagai momentum penting untuk memperkuat sinergi antara sektor perbankan, fintech, regulator, dan pelaku industri. Corporate Secretary Bank Mandiri Adhika Vista mengatakan melalui kolaborasi tersebut, Bank Mandiri berupaya mengakselerasi pemanfaatan layanan keuangan digital yang aman, inklusif, serta mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat. 

"Langkah itu sejalan dengan fokus Bank Mandiri dalam memperkuat fondasi inklusi keuangan Indonesia agar semakin merata dan mampu menjawab kebutuhan sektor riil," tuturnya.

Adhika menilai BFN Fest 2025 juga menjadi momentum untuk mempertegas komitmen terhadap pengembangan ekosistem digital yang produktif sebagai prioritas utama. Melalui kapabilitas teknologi yang terus ditingkatkan dan jaringan layanan yang terintegrasi, Bank Mandiri mendorong digitalisasi UMKM, pembiayaan produktif, dan inovasi layanan pembayaran untuk memperluas akses masyarakat terhadap layanan finansial. 

Baca Juga: Pengguna Masih Terpusat di Jabodetabek, AFTECH Soroti Kesenjangan Akses Fintech

Deputi Komisioner Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK, Rizal Ramadhani menyebut acara Mandiri BFN Fest 2025 menempatkan isu transformasi digital dan perlindungan konsumen sebagai salah satu agenda utama, terutama di tengah meningkatnya kejahatan digital. 

Rizal bahkan menyebut hingga November 2025, Indonesia Anti Scam Center telah menerima lebih dari 370 ribu laporan penipuan, dengan potensi kerugian Rp 8,2 triliun. Dia bilang kondisi itu menunjukkan bahwa keamanan dan integritas ekosistem digital harus menjadi prioritas bersama.

Rizal menegaskan bahwa percepatan inovasi digital harus selalu diimbangi dengan penguatan kepercayaan publik melalui perlindungan konsumen yang memadai, sekaligus memastikan transformasi digital benar-benar menghadirkan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

“Jadi, kami perlu bersama-sama melakukan sinergi, sehingga bisa melakukan menangkal efek yang tidak baik untuk perlindungan konsumen,” kata Rizal. 

Baca Juga: AFTECH Tekankan Pentingnya Tata Kelola di Tengah Masalah yang Menerpa Fintech Lending

Selanjutnya: Rusia Semakin Dekat, Sejulah Warga Ukraina Menolak untuk Pergi

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Pilates untuk Wanita, Bantu Atasi Stres Jangka Panjang!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×