kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar kinerja semakin cantik, anak usaha bank gencar menambah modal


Kamis, 12 Juli 2018 / 06:35 WIB
Agar kinerja semakin cantik, anak usaha bank gencar menambah modal
ILUSTRASI. Bank BRI Agro


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya bank bermodal besar sibuk mempercantik laporan keuangan di semester I 2018, sejumlah anak usaha perbankan juga ikut menjalankan aksi window dressing.

BCA Syariah, anak usaha Bank Central Asia (BCA) misalnya, berhasil mencetak pertumbuhan aset 18,5% secara year on year (yoy) menjadi Rp 6,4 triliun per Juni 2018.

Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih menyebut, pendorong pertumbuhan aset adalah realisasi pembiayaan yang naik 22% yoy menjadi Rp 4,7 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) BCA Syariah ini juga tumbuh 21% menjadi Rp 5,2 triliun.

Berkat pertumbuhan kinerja tersebut, BCA Syariah berhasil membukukan laba sebelum pajak di Juni 2018 sebesar Rp 31 miliar atau naik 26 yoy. "Tahun ini kami belum akan mendapatkan suntikan dana dari induk lantaran rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) cukup tebal di Juni masih 25%," katanya, Rabu (11/7).

Sementara Sekretaris Perusahaan BRI Agro Hirawan Nur mengatakan, pihaknya berencana memperkuat modal lewat suntikan modal dari induk usaha, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada September 2018. Selain itu, BRI Agro juga akan menggelar penerbitan saham baru atau rights issue.

BRI Agro akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 6 miliar unit saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Target penghimpunan dana mencapai Rp 2 triliun.

Ini akan mempertebal modal BRI Agro dari Rp 3,15 triliun menjadi lebih dari Rp 5 triliun. Dus, BRI Agro akan naik kelas dan masuk ke kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III.

Pada semester I 2018 BRI Agro berhasil menaikkan aset 50,6% yoy. Salah satunya karena penyaluran kredit yang tumbuh 43,5% yoy. "DPK juga diproyeksi tumbuh 44,6% yoy," ujar Hirawan tanpa menyebut angka detail lantaran belum ada pemaparan publik resmi.

Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) juga akan menerbitkan rights issue dengan target dana Rp 500 miliar. Tujuan aksi korporasi anak usaha Bank Mandiri tersebut adalah untuk mendorong kinerja dan menambah modal di kuartal III 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×