Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tampaknya tak berpengaruh pada kinerja kanal keagenan asuransi jiwa. Jalur keagenan masih memberikan kontribusi terbesar bagi perolehan premi di beberapa perusahaan asuransi jiwa.
Seperti di PT BNI Life Insurance (BNI Life). Perusahaan ini terus berupaya meningkatkan pendapatan premi dengan melakukan fokus penjualan produk ke segmen nasabah yang memiliki fix income dan terus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para agen agar mampu melakukan penjualan secara benar ke segmen yang tepat.
"Peranan agen ke pendapatan premi perusahaan asuransi sangatlah besar. Berdasarkan data industri kontribusi kanal keagenan terhadap pendapatan premi industri lebih dari 30%," kata GM of Corsec, Legal & Corcomm BNI Life Arry Herwindo kepada kontan.co.id, Jumat (13/8).
Kendati demikian, Arry tidak menyebutkan lebih lanjut berapa kontribusi agen terhadap pendapatan premi perusahaan. Menurut Arry, agen asuransi BNI Life sudah siap menyongsong relaksasi penjualan unitlink secara digital. Di masa pandemi ini, salah satu strategi utama BNI Life adalah meningkatkan pengetahuan agen untuk siap memasarkan produk apapun dengan berbagai cara yang ada dan sesuai peraturan yang ada.
"Tren ke depan untuk penjualan produk asuransi akan semakin membaik. Ditopang semakin membaiknya pemahaman nasabah mengenai pentingnya produk asuransi sebagai produk perlindungan dari risiko. Selain itu juga tren penjualan melalui optimalisasi saluran digital yang didorong oleh penggunaan medial sosial akan menjadi fokus pengembangan di setiap perusahaan," jelas Arry.
Baca Juga: Kasus Covid-19 naik, klaim asuransi terkait Covid-19 ikut meningkat
Jalur keagenan juga masih memberikan kontribusi terbesar bagi perolehan premi Generali Indonesia. Karenanya, ke depan Generali terus berupaya menggenjot kontribusi dari jalur keagenan.
Marketing and Communication Group Head Generali Indonesia Vivin Arbianti mengatakan, pada kuartal II-2021 jalur keagenan memberikan kontribusi sebesar 62% dari total perolehan premi perusahaan.
Vivin mengaku, pada semester II-2021, pihaknya terus memperkuat jalur keagenan. Berbagai dukungan dan inovasi terus dilakukan Generali untuk mendorong produktivitas para tenaga pemasar. Seperti meningkatkan penggunaan aplikasi iPropose untuk memudahkan konsultasi antara tenaga pemasar dan calon nasabah, mengidentifikasi kebutuhan calon nasabah pada produk dan perlindungan apa saja yang mereka butuhkan.
"Selain itu, pengajuan polis secara online, serta pembayaran premi pertama secara online dengan aman dan terverifikasi. Melalui iPropose, jarak dan waktu bukan lagi menjadi halangan untuk mereka memberikan perlindungan ke semakin banyak orang," kata Vivin.
Menurut Vivin, di masa pandemi ini, berbagai upaya secara komprehensif dilakukan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Mulai dari training yang dilakukan secara online dan intensif dengan platform digital iLearn, konten-konten yang terus dibuat untuk digunakan oleh para agen di media sosial untuk meningkatkan visibilitas secara digital.
Selain itu juga didorong oleh komunikasi yang intens terkait solusi-solusi yang dibutuhkan masyarakat, dan berbagai inisiatif kampanye pemasaran agen untuk terus mendorong produktifitas para agen.
Melihat situasi pandemi yang masih berlangsung, ke depannya jalur distribusi ini dinilai sangat membutuhkan dukungan secara digital. Namun kata Vivin, bukan berarti jalur ini bisa digantikan sepenuhnya oleh teknologi.
"Di Generali, inovasi adalah DNA kami, yang terus dioptimalkan konsep high touch dan high tech, dimana teknologi sebagai tools untuk mendorong produktivitas mereka dan menyederhanakan proses yang ada," katanya.
Sementara itu, PT Asuransi BRI Life menyebut, distribusi melalui agen memang terkendala dengan kondisi pandemi dan PPKM, sehingga proses pertemuan dengan calon nasabah menjadi lebih lama.
Kendati demikian, Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, BRI Life terus mendorong agar proses penjelasan produk bisa lebih mudah dengan menyiapkan "story telling" untuk setiap produk yang ditawarkan dan melakukan analisa kebutuhan produk nasabah sebelum memulai komunikasi.
"Untuk kanal keagenan di BRILife memang disiapkan untuk penetrasi nasabah non Bank BRI. Saat ini kontribusi sekitar 5% dari total portofolio di BRILife," ujar Iwan.
Iwan menambahkan, BRI Life terus berupaya melakukan digitalisasi proses dan menyiapkan para agen untuk memanfaatkan teknologi yang ada untuk mendukung proses bisnis.
Menurutnya, saat ini proses aplikasi sudah memanfaatkan teknologi digital meskipun pada beberapa bagian masih harus ditingkatkan. Training bagi para agen juga terus di lakukan untuk memastikan mind set digital dapat ditularkan secara cepat dan masif bagi seluruh agen.
Selanjutnya: Meski pandemi, aset investasi industri asuransi jiwa terus bertumbuh di pasar modal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News