kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Agustus 2023, Penyaluran Kredit Bank Swasta Lokal Tumbuh Lebih Tinggi dari Industri


Selasa, 10 Oktober 2023 / 04:10 WIB
Agustus 2023, Penyaluran Kredit Bank Swasta Lokal Tumbuh Lebih Tinggi dari Industri


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan mencatat penyaluran kredit tumbuh 9,06% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 6.739,4 triliun hingga Agustus 2023.

Menariknya, pertumbuhan kredit pada periode Agustus 2023 ditopang oleh bank swasta domestik, yang mencatat pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan industri.

“Pertumbuhan kredit terbesar tercatat dari bank umum swasta domestik yang tumbuh sebesar 12,34% YoY,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, Senin (9/10).

Baca Juga: Perbankan Digital Semakin Ekspansif Menyalurkan Kredit ke Nasabah

Sebagai catatan, dalam dua bulan terakhir, penyaluran kredit tertinggi berasal dari bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sayangnya, Dian tak menyebutkan berapa kredit yang disalurkan bank pelat merah pada periode ini. 

Sebagai gambaran, pada Juli 2023, penyaluran kredit bank pelat merah tercatat tumbuh 9,81% YoY, saat industri hanya tumbuh 8,54% YoY.

Dari sisi segmen kredit, Dian menyampaikan pertumbuhan kredit ini masih didorong oleh segmen yang beberapa periode selalu paling tinggi, yaitu kredit investasi. Kredit di segmen tersebut tumbuh 11,25% YoY.

Baca Juga: Jurus Sejumlah Bank Digital Menggeber Penyaluran Personal Loan Hingga Akhir Tahun

Sementara itu, Dian juga bilang OJK terus mendorong kinerja intermediasi dengan tetap menjaga keseimbangan pertumbuhan pembiayaan dan terjaganya likuiditas. Itu tercermin dari rasio likuiditas seperti AL/NCD dan AL/DPK masing-masing 118,5% dan  26,57%, sebelumnya 118,37% dan 26,57%. 

“Tetap jauh di atas threshold masing di atas 50% dan 10%,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×