Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Badan penyelenggara jaminan kesehatan (BPJS Kesehatan) menunjukkan keseimbangan neraca keuangan. Hingga delapan bulan pertama tahun ini, BPJS Kesehatan menorehkan kinerja keuangan surplus.
Irfan Humaidi, Kepala Departemen Komunikasi dan Humas BPJS Kesehatan mengatakan, total iuran sampai dengan minggu keempat Agustus 2016 sebesar Rp 42,2 triliun. Sedangkan, total biaya manfaat yang telah dibayarkan BPJS Kesehatan sebesar Rp 42,1 triliun. Artinya, BPJS Kesehatan membukukan surplus Rp 100 miliar.
Total iuran dan biaya manfaat ini terus bergerak secara dinamis. Menurut Irfan, pihaknya berupaya menjaga keseimbangan neraca ini. Kalaupun terdapat ketidaksesuaian, di mana biaya manfaat lebih tinggi dari penerimaan iuran, hal tersebut akan ditekan seoptimal mungkin.
"Salah satu cara agar masyarakat disiplin dalam membayar iuran, kami memberlakukan skema pembayaran virtual account (VA) keluarga. Cara ini juga mempermudah transaksi, dari semula membayar satu per satu per virtual account menjadi sekaligus," tutur Irfan, Kamis (22/9).
Kemudahan metode pembayaran ini diharapkan mendatangkan kelancaran iuran. Hingga akhir tahun ini, BPJS menargetkan total iuran Rp 68 triliun. Angka ini naik 26% dibandingkan pendapatan iuran akhir tahun 2015 sebesar Rp 53,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News