Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AIA Financial Indonesia (AIA) memproyeksikan unitlink pendapatan tetap yang menggunakan strategi total return akan mencatatkan kinerja positif pada tahun depan. Mengenai hal itu, Chief Investment Officer AIA Indonesia Yudhistia Susanto meperkirakan kinerja unitlink pendapatan tetap akan mencetak high single digit pada tahun depan.
"Hal itu seiring outlook penurunan suku bunga global dan domestik," ucapnya kepada Kontan.co.id, Selasa (19/12).
Yudhistira menyampaikan salah satu produk pendapatan tetap, seperti IDR Fixed Income Fund, diperkirakan juga masih bagus pada tahun depan. Sebab, adanya potensi penurunan suku bunga yang dapat membawa dampak positif pada harga obligasi pada 2024.
Baca Juga: Dorong Nasabah Hidup Sehat, AIA Luncurkan Fitur Gym Partner di Aplikasi AIA Vitality
Sementara itu, Yudhistira menambahkan saat ini AIA memiliki produk unitlink yang telah disesuaikan dengan peraturan OJK terbaru, dilengkapi berbagai macam pilihan proteksi asuransi tambahan dan pilihan jenis fund yang dapat dipilih sesuai dengan profil risiko nasabah. Dia menyebut produk tersebut saat ini tersedia melalui 2 jalur distribusi atau penjualan, yaitu Agency dan Bancassurance.
Jika bunga turun, biasanya harga obligasi akan naik. Artinya, kinerja unitlink pendapatan tetap bisa naik. Untuk memanfaatkan momentum tersebut secara strategi investasi, Yudhistira mengatakan AIA akan melakukan dinamika re-positioning durasi dan alokasi tenor yang lebih panjang dan posisi kas yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan periode sebelumnya. Yudhistira pun mengatakan AIA Indonesia akan banyak menempatkan investasi pada obligasi pemerintah.
Baca Juga: AIA Indonesia Catat Total Pendapatan Naik Jadi Rp 9,56 Triliun Per September 2023
Di sisi lain, dia menerangkan ada sejumlah hal yang perlu diwaspadai pada tahun depan. Dari sisi domestik, Yudhistira menyebut akan ada potensi twin deficit pada tahun depan dari sisi neraca berjalan maupun fiskal yang dapat memengaruhi nilai tukar Rupiah. Dengan demikian, dapat menekan harga obligasi pemerintah.
"Selain itu, kondisi geopolitik yang masih memanas dapat membuat harga komoditas melambung dan inflasi yang tetap tinggi. Kondisi inflasi yang tinggi dapat membuat suku bunga acuan tetap tinggi sehingga membuat kinerja pendapatan tetap kurang optimal," katanya.
Berdasarkan data Infovesta per November 2023, produk unitlink pendapatan tetap AIA, yakni IDR Fixed Income Fund memberikan imbal hasil 5,38% secara year to date (ytd). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News