Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan pembiayaan produk Buy Now Pay Later (BNPL) melonjak drastis dibandingkan pembiayaan kendaraan bermotor di industri multifinance per Mei 2025.
Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda memproyeksikan pertumbuhan pembiayaan BNPL berpotensi meningkat hingga akhir 2025 ditengah pembiayaan kendaraan bermotor yang cenderung turun. Situasi tersebut berpotensi terjadi apabila daya beli masyarakat belum pulih dan masih berlanjutnya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan BNPL Perusahaan Pembiayaan Tumbuh 54,26% per Mei 2025
Menurutnya, masyarakat yang daya belinya melambat dan adanya PHK, membuat mereka lebih memilih untuk menggunakan layanan BNPL, ketimbang membeli barang otomotif melalui kredit atau pembiayaan. Masyarakat akan lebih membutuhkan pembiayaan konsumtif demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Jika daya beli belum terangkat sampai akhir tahun, saya rasa untuk pembiayaan pembelian barang, terutama otomotif, akan turun. Ketika terjadi PHK, permintaan kendaraan bermotor juga akan berkurang, sehingga pembiayaan konsumtif yang mudah, termasuk BNPL, akan meningkat," ujarnya kepada Kontan, Kamis (24/7).
Nailul mengatakan fenomena itu juga yang memengaruhi kinerja pertumbuhan pembiayaan BNPL dan pembiayaan kendaraan bermotor hingga Mei 2025.
Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan Kendaraan Multifinance Tumbuh Tipis 1,95% per Mei 2025
Sebagai informasi, OJK mencatat penyaluran pembiayaan BNPL perusahaan multifinance sebesar Rp 8,58 triliun per Mei 2025. Nilai BNPL perusahaan pembiayaan tumbuh 54,26% secara Year on Year (YoY).
Jika dibandingkan bulan sebelumnya, pertumbuhan pembiayaan BNPL per Mei 2025 tercatat melonjak, dibandingkan posisi April 2025. Adapun pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 47,11% YoY, menjadi Rp 8,24 triliun per April 2025.
Sementara itu, OJK mencatat total penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor multifinance mencapai Rp 408,37 triliun per Mei 2025. Nilai itu hanya meningkat tipis sebesar 1,95%, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun penyaluranpembiayaan kendaraan memakan porsi 76,85% dari total penyaluran pembiayaan industri multifinance per Mei 2025.
Selanjutnya: Tersengat Bisnis EV, Simak Rekomendasi Emiten Kawasan Industri
Menarik Dibaca: Langkah Artajasa Menjaga Sistem Keamanan Ekonomi Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News