Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk mengatakan sampai dengan akhir semester I-2017, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) segmen konsumer perseroan masih berada di kisaran 1%.
Direktur BRI, Randi Anto mengatakan, jika dilihat berdasarkan produknya, tercatat kredit tanpa agunan (KTA) atau fixed income menjadi yang paling rendah, disusul oleh kredit kendaraan bermotor (KTKB) dan terakhir kredit pemilikan rumah (KPR).
"Relatif sama porsi NPL-nya, tapi porsi yang paling kecil KTA, kemudian KKB, dan KPR," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/7) malam.
Sampai dengan akhir tahun, bank bersandi emiten BBRI ini optimis rasio NPL konsumer dapat ditekan hingga di bawah level 1%.
Sementara itu, meski belum dapaat menyebut nilai secara persis, dari sisi penyaluran kredit konsumer sampai dengan akhir semester I-2017 pihaknya tetap mencatat pertumbuhan. Hingga akhir tahun, pihaknya menargetkan, kredit konsumer BRI dapat tumbuh di atas 17%.
"Kami harap di kuartal III lebih baik, kalau di kuartal I dan II agak smooth (stabil)," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News