kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aksi korporasi Bank BNI, dari investasi di LinkAja hingga antar BNI Syariah untuk IPO


Selasa, 23 Juli 2019 / 19:09 WIB
Aksi korporasi Bank BNI, dari investasi di LinkAja hingga antar BNI Syariah untuk IPO


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) menyatakan seluruh aksi korporasi yang digaungkan tahun ini masih tetap berjalan. Hal tersebut mencakup rencana pembentukan anak usaha di bidang modal ventura, asuransi umum dan rencana akuisisi bank dan terkait kepemilikan saham di LinkAja.

Namun, Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menegaskan dari seluruh rencana tersebut pihaknya memprioritaskan rencana pembentukan anak usaha modal ventura. Ada dua opsi yang bakal ditempuh BNI, pertama dengan membeli perusahaan modal ventura atau mendirikan perusahaan modal ventura dari awal.

Baca Juga: Likuiditas Bank BNI diyakini bakal mulai longgar di semester II 2019

"Total anggaran yang disiapkan Rp 600 miliar sampai Rp 700 miliar untuk modal ventura," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/7). 

Utamanya, pembentukan modal ventura tersebut ditujukan sebagai syarat masuknya kepemilikan BNI pada saham PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai operator LinkAja.

Menurut Anggoro, penyertaan modal tersebut dibagi menjadi tiga tahap. Pada tahap pertama, BNI dan perusahaan BUMN lainnya diperkenankan untuk menyertakan modal tidak melalui modal ventura, dalam hal ini BNI akan menyertakan modal lewat BNI Sekuritas.

"Untuk tahap kedua dan ketiga tentunya kami harap melalui modal ventura," terangnya. 

Baca Juga: BNI patok NPL maksimal 2% hingga akhir tahun ini

Sementara itu, porsi kepemilikan BNI dan Himbara dinilai akan turun dari porsi awal yakni masing-masing 10% menjadi 7%. Sebab, ada perusahaan BUMN lain yang bakal masuk yakni seperti Pertamina, Jiwasraya, Danareksa dan ada beberapa lainnya seperti PT KAI, Angkasa Pura (AP) I dan II serta Jasa Marga.

"LinkAja kan dibagi-bagi sahamnya selain ke Himbara. Porsi Himbara turun dari awalnya 10% menjadi sekitar 7% saja," terangnya.

Selain pembentukan anak usaha modal ventura, BNI juga tengah mencari calon-calon perusahaan asuransi umum yang akan dibeli tahun ini. Alhasil pihaknya belum berencana untuk menyuntikkan modal ke anak usaha dalam waktu dekat.

Di sisi lain, khusus untuk anak usaha syariah yakni PT Bank BNI Syariah, Anggoro memastikan bila berjalan sesuai rencana BNI Syariah akan melantai di bursa pada semester II tahun ini. 

Baca Juga: Laba BNI hanya tumbuh 2,7% di semester I-2019, ini penyebabnya

Sayangnya, Anggoro belum dapat membeberkan berapa besar porsi kepemilikan saham BNI di BNI Syariah yang bakal dilepas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×