kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aktivitas Ekonomi Masyarakat Mulai Membaik, Tren NPF Multifinance Terus Turun


Minggu, 23 Januari 2022 / 18:35 WIB
Aktivitas Ekonomi Masyarakat Mulai Membaik, Tren NPF Multifinance Terus Turun
ILUSTRASI. Penjualan mobil di salah satu pusat penjualan mobil di Tangerang Selatan melalui fasilitas multifinance


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah menurunnya kasus pandemi Covid-19, aktivitas ekonomi masyarakat pun mulai membaik. Hal tersebut berdampak pula pada menurunnya risiko kredit macet atau NPF (non performing finance) industri multifinance yang hingga akhir tahun 2021 lalu berada di level 3,53%, setelah sebelumnya sempat mencapai level di atas 5% di tahun 2020.

"Hal ini ditopang oleh kebijakan restrukturisasi pembiayaan yang mencapai Rp 218,95 triliun dari 5,2 juta kontrak pembiayaan yang merupakan 60,1% dari total piutang pembiayaan," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Kamis (23/1).

Penurunan NPF pun dirasakan oleh beberapa perusahaan multifinance seperti PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang per bulan Desember 2021 lalu berada di level 1%, angka tersebut membaik 52Bps dari periode yang sama di tahun 2020 yang berada di angka 1.52%.

Baca Juga: OJK Sebut Masih Ada Multifinance yang Belum Penuhi Batas Minimal Permodalan

Presiden Direktur CIMB PT Niaga Auto Finance Tbk (CNAF) Ristiawan Suherman menyatakan bahwa kekhawatiran akan peningkatan NPF selalu ada mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir di Indonesia.

"Tetapi dengan penanganan pandemi yang sangat baik yang dilakukan oleh pemerintah juga pertumbuhan ekonomi yang terus membaik, level kekhawatiran CNAF sekarang ini jauh lebih kecil dari tahun sebelumnya, dengan kata lain CNAF lebih optimistis menyongsong tahun 2022," ungkap Ristiawan kepada kontan.co.id, Minggu (23/1).

Dengan melihat penanganan pandemi Covid-19 yang sangat baik, forecast pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 yang cukup tinggi (4,5%-5%) dan optimisme pasar yang positif, CNAF yakin daya beli juga daya bayar masyarakat akan lebih baik dari pada tahun 2022, sehingga CNAF mematok target NPF di tahun 2022 akan menyentuh angka di bawah 1%.

"Dalam memastikan portfolio akun kelolaan di CNAF dapat terus terjaga di level sehat, Perseroan terus meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan fasilitas kredit terhadap nasabah, juga terus meningkatkan layanan guna terus memberikan customer experience yang baik sehingga nasabah bagus akan terus loyal dan menjadikan CNAF sebagai pilihan pembiayaan mereka," jelas Ristiawan.

Tren penurunan NPF juga dirasakan oleh PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) alias WOM Finance yang per Desember 2021 lalu berada pada level di bawah 2%.

Baca Juga: Ekonomi Membaik, Penarikan Kendaraan oleh Multifinance Turun

Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar mengaku, kekhawatiran pelaku industri terkait peningkatan NPF relatif terhadap kebijakan/risk appetite masing-masing.

"WOMF memproyeksikan, tingkat NPF di tahun ini relatif akan tetap berkisar di bawah 2%," ujar Djaja.

Dalam menjaga tingkat NPF tetap stabil di tahun ini, perusahaan pun menjaga integritas tim marketing credit dan collection karena menurut Djaja itu yang sangat penting.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×