Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Affin Bank berharap segera menggenggam saham milik PT Bank Ina Perdana. Saat ini, Bank Indonesia (BI) sedang memproses izin akuisisi itu.
Direktur Direktorat Perizinan BI, Joni Swastanto, mengungkapkan surat resmi izin akuisisi itu sudah diterima oleh BI. "Surat baru kemarin diterima BI. Akan ditelaah dulu, setelah itu baru ada keputusan pemberian izin atau tidak," kata Joni, Jumat (13/5).
Joni bilang, sebenarnya bank asal malaysia itu sudah lama memiliki niatan mengakuisisi bank di Indonesia. Selama itu juga, BI belum menerima permohonan izin.
Sebelumnya, Denny Susilo, Komisaris Independen Bank Ina, mengatakan, proses akuisisi sudah masuk dalam Rencana Bisnis Bank (RBB). Untuk proses izin, Bank Ina masih menunggu Affin mengurus kelengkapan dokumen.
Denny menyatakan, proses akuisisi sama sekali tak terkait dengan penambahan modal Bank Ina. Maklum saja, BI mensyaratkan, bank harus sudah bisa memenuhi syarat minimum permodalan Rp 100 miliar hingga akhir 2010.
Bank Ina saat ini memiliki 22 kantor cabang di Indonesia dan fokus pada bisnis penyaluran kredit ke sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Dengan potensi sekitar 45 juta pelaku usaha UKM, pasar bisnis kredit ritel tentu saja menarik bagi Affin Group dalam mengembangkan sayap bisnisnya di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News