kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akulaku berikan edukasi pelaku UMKM untuk tingkatkan inklusi keuangan


Selasa, 13 Oktober 2020 / 16:55 WIB
Akulaku berikan edukasi pelaku UMKM untuk tingkatkan inklusi keuangan
ILUSTRASI. fintech financial technology teknologi finansial tekfin Aplikasi Akulaku Indonesia


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Pentingnya peran literasi keuangan dalam memulai usaha

“Sebagai perusahaan pembiayaan berbasis digital yang terdaftar dan diawasi oleh OJK, Akulaku Finance menawarkan beberapa pilihan produk pembiayaan berdasarkan kebutuhan. Sebagai contoh, pelaku usaha dapat membeli aset usaha misalnya membeli coffee maker menggunakan limit kredit dengan tenor yang dapat dipilih durasi pembayarannya. Selain itu, ada juga pembiayaan dengan menggunakan produk KTA Asetku ataupun Dana Cicil,” kata Wildan.

Untuk mendukung kebutuhan UMKM dari segi pembiayaan untuk memaksimalkan usahanya, Akulaku Finance Indonesia memiliki beberapa produk keuangan digital salah satunya adalah Limit Kredit, yaitu kredit virtual yang memungkinkan pengguna melakukan transaksi dengan metode cicilan di aplikasi atau e-commerce seperti Bukalapak.

Kemudian ada KTA Asetku di mana merupakan co-branded product bersama dengan Asetku yang menyediakan layanan pinjaman fasilitas tunai hingga 3 juta rupiah dengan tenor pendek.

“Ada juga Dana cicil yang menyediakan layanan pinjaman tunai tanpa jaminan seperti KTA Asetku, tetapi dengan nominal pinjaman lebih besar hingga 15 juta rupiah dengan tenor 2 hingga hingga 12 bulan,” papar Wildan.

Dari sekian banyak pelaku UMKM di Indonesia, tentu beberapa diantaranya telah sukses menjalankan bisnisnya dan meningkatkan kapasitas produksi hingga menjadi bisnis yang berkelanjutan, seperti yang dialami oleh Ressy Chandra, seorang Pelapak Jawara di Bukalapak yang sukses mengembangkan usaha kecilnya yang berawal dari lapak online di Bukalapak hingga kini mempunyai toko dengan banyak karyawan.

“Awalnya saya pun sama seperti kebanyakan pelapak yang buta akan keuangan, tidak tahu cara manajemen keuangan, hingga saya merubah pola pencatatan keuangan saya. Dari situ kas keuangan saya mulai jelas dan saat saya lihat ada lebihan laba saya beranikan untuk mengajukan pinjaman untuk mengisi toko offline dan kelebihan laba itu saya bayarkan untuk bayar cicilan,” ungkap Ressy.

Menurut Ressy, hadirnya lembaga dan jasa pembiayaan digital seperti Akulaku Finance Indonesia tentu memberi dampak positif. Dimana akses pembiayaan menjadi sangat mudah bagi pelaku UMKM seperti dirinya di era digital seperti sekarang ini.

“Tentunya harus dengan memperhatikan hal hal seperti apakah perusahaan pembiayaan tersebut terdaftar dan diawasi oleh OJK, serta pelajari juga manfaat dan risiko produk keuangan yang akan digunakan,” pungkas Ressy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×