kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Al-Ijarah menargetkan pembiayaan Rp 1,5 triliun


Sabtu, 29 Januari 2011 / 12:06 WIB
Al-Ijarah menargetkan pembiayaan Rp 1,5 triliun


Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Edy Can

JAKARTA. Industri pembiayaan sedang mendapatkan durian runtuh. Tak hanya multifinance konvensional, tapi yang berprinsip syariah pun sukses melebihi target penyaluran pembiayaan.

Salah satunya, PT Al-Ijarah Indonesia Finance yang mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 250 miliar di sepanjang tahun lalu. Padahal targetnya cuma Rp 200 miliar. Al-Ijarah juga berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 5,5 miliar.

Kinerja ini berbanding lurus dengan pencapaian industri multifinance di Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat, total aset pembiayaan per November 2010 menembus Rp 228,34 triliun. Sampai akhir 2010, diperkirakan akan menembus target Rp 230 triliun.

Presiden Direktur Al-Ijarah, Herbudhi S. Tomo mengatakan, keberhasilan ini karena manajemen berhasil menjalankan ekspansi bisnis. Dulu, perusahaan ini hanya bergerak di sektor korporasi. Tapi mulai Agustus 2010 mereka merambah pembiayaan ritel.

Dalam pembiayaan ritel, 90% mengucur untuk pembiayaan mobil baru. "Pembiayaan ritel mencapai Rp 80 miliar dari target Rp 50 miliar, sedangkan korporasi Rp 170 miliar dari target Rp 150 miliar," kata Tomo, panggilan Herbudhi S. Tomo, kemarin.

Ia optimistis penyaluran pembiayaan Al-Ijarah tahun ini kembali meningkat. Sebab peminat pembiayaan syariah kian tinggi. Selain itu, dukungan pendanaan juga semakin besar. Penyebabnya, makin banyak perbankan syariah yang menawarkan pinjaman dana. "Selama ini, dukungan dana hanya dari Bank Muamalat, tapi ada lima bank BUMN syariah yang siap kerjasama pendanaan," terang Tomo.

Tak heran, Al-Ijarah berani mematok penyaluran pembiayaan hingga Rp 1,5 triliun di 2011. Komposisinya, Rp 1 triliun dari ritel, dan Rp 500 miliar dari korporasi.

Demi mencapai target itu, anak usaha Bank Muamalat ini juga akan ekspansi produk dan layanan baru, yakni pembiayaan kendaraan motor baru dan bekas demi menyasar sektor ritel. "Februari akan diluncurkan," tandas Tomo.

Al-Ijarah juga akan menambah kantor cabang. Sejumlah wilayah sudah dipilih, seperti di Jawa, Kalimantan, dan Sumatra. Paling tidak, akan ada 15 kantor cabang baru di sepanjang tahun 2011 ini. Selain itu, Al-Ijarah juga memanfaatkan kantor cabang Bank Muamalat untuk mendukung ekspansi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×