kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Al Ijarah Sharia Finance Bukukan Laba per Juli Rp 2,2 M


Kamis, 13 Agustus 2009 / 08:45 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. PT Al Ijarah Sharia Finance meraih laba sesuai target yang mereka pancangkan. "Perolehan laba kami hingga Juli sebesar Rp 2,2 miliar," kata Direktur Utama Al Ijarah Herbudhi S. Tomo, Rabu (12/8). Adapun target laba Al Ijarah sepanjang tahun ini adalah Rp 4 miliar.

Tomo menuturkan, pemegang saham Al Ijarah sudah mengizinkan laba tahun ini tidak dibagikan sebagai dividen. "Tetapi akan digunakan sebagai tambahan modal dalam bentuk laba ditahan," katanya.

Perolehan laba yang sesuai target itu sejalan dengan kencangnya penyaluran pembiayaan. Al Ijarah menargetkan nilai pembiayaan baru sebesar Rp 130 miliar sepanjang tahun ini. "Pembiayaan hingga akhir Juli sudah mencapai Rp 113 miliar," kata Tomo.

Al Ijarah mengucurkan sebagian pembiayaan dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS). Nilainya US$ 1 juta. "Menguatnya rupiah terhadap dolar AS saat ini memungkinkan kami mengucurkan pembiayaan dalam dolar," katanya.

Al Ijarah melakukan kerjasama joint financing dengan bank syariah untuk menggenjot pembiayaan. Bank syariah yang menjadi mitra Al Ijarah, antara lain, Bank Muamalat dan Bank Bukopin Syariah.

Supaya arus pembiayaan semakin kencang, Al Ijarah bermaksud mencari empat bank lagi sebagai mitra baru dalam kerjasama joint financing. Salah satu bank yang akan diajak berkongsi adalah bank syariah asal Malaysia. "Semoga seluruh kerjasama bisa terwujud di semester kedua ini," kata Tomo.

Tiga tahun beroperasi, Al Ijarah mengandalkan dana dari bank untuk mengucurkan pembiayaan.
"Namun tahun depan, kami berencana menerbitkan saham baru (rights issue) dan menerbitkan obligasi berbasis syariah (sukuk)," ungkap Tomo.

Untuk bisa menjalankan kedua rencana itu, Al Ijarah tentu harus mendapatkan peringkat terlebih dahulu. "Kami berharap urusan pemeringkatan bisa selesai tahun depan," ujar Tomo.

Sebetulnya Al Ijarah sudah menggulirkan rencana right issue sebesar Rp 525 miliar di tahun ini. Tapi karena krisis keuangan global masih berimbas ke pasar hingga awal tahun ini, Al Ijarah mengundurkan rencana itu tahun depan.

Tomo menambahkan, tahun depan Al Ijarah juga berniat masuk ke pasar ritel. "Tiga tahun pertama, kami fokus menyalurkan pembiayaan ke sektor korporasi untuk meraih laba," ucap Tomo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×