Reporter: Adrianus Octaviano, Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alami sebagai perusahaan peer to peer (P2P) lending syariah mencatatkan akumulasi pembiayaan sebesar Rp 1 triliun per awal September 2021. Perusahaan yang mulai menyalurkan pembiayaan di pertengahan 2019 ini, juga masih mempertahankan tingkat Non- Performing Financing (NPF) di level 0% atau TKB90 di level 100%.
Dalam menjalankan bisnisnya selama ini, Alami menggunakan gabungan strategi antara teknologi, kolaborasi lintas sektor, proyeksi industri dan bisnis. Strategi ini tidak hanya diarahkan untuk mencapai keberhasilan dari segi bisnis, namun juga ditargetkan kepada bidang-bidang industri yang diproyeksikan dapat membawa dampak positif atau sustainability kepada masyarakat luas, di antaranya adalah industri pangan, kesehatan dan logistik.
Selain itu, Alami selama ini menjalin kerjasama dengan mitra strategis seperti misalnya di bidang kesehatan, mereka bermitra dengan Impact Credit Solutions (ICS). Kerjasama tersebut berkaitan dengan pembiayaan syariah (mudharabah) senilai total US$ 20 juta setara Rp 290 miliar untuk menyediakan pembiayaan yang terjangkau untuk sektor kesehatan Indonesia.
Di sektor Logistik, Alami juga telah menjalin kerjasama dengan dua perusahaan rintisan logistik, Shipper dan Ritase, dalam bentuk pembiayaan para vendor di kedua perusahaan tersebut yang sebagian besar merupakan pelaku UMKM dalam pengiriman jasa transportasi logistik. Kerjasama ini telah dimulai sejak Juni 2021 dan besar dana yang telah disalurkan hingga kini sudah mencapai lebih dari Rp 21 miliar.
Baca Juga: Berkurang lagi, ini 116 fintech P2P lending yang terdaftar dan berizin dari OJK
CEO Alami Dima Djani juga mengatakan pihaknya terbuka untuk masyarakat yang bisa menjadi pendana ritel agar dapat mengembangkan dananya dengan lebih aman, terproyeksi jelas di awal, dan turut berperan aktif untuk mendorong kesejahteraan bagi elemen masyarakat lainnya yang membutuhkan.
“Secara return dan peluang keuntungan, platform keuangan syariah dari Alami adalah instrumen fixed income syariah dengan imbal hasil paling tinggi. Kami berharap akan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menjadi pendana ritel Alami karena mereka tidak hanya akan diuntungkan dari segi finansial, namun juga kepuasan sosial karena sebagian dana dialokasikan pada pendanaan yang mengusung kepentingan masyarakat luas,” tutur Dima dalam keterangan resminya, Selasa (7/9).
Dima menambahkan, pencapaian akumulasi pembiayaan sebesar Rp 1 triliun ini adalah juga sebagai ajakan kepada lebih banyak pihak termasuk di antaranya para pendana dan mitra, untuk semakin bersama-sama berkolaborasi di masa yang akan datang.
Sementara itu, sebagai upaya untuk menjadi platform keuangan berbasis syariah yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat, Alami akan segera meluncurkan Hijra Bank dalam hitungan minggu sebagai reformasi dari BPR Syariah yang sebelumnya diakuisisi oleh ALAMI pada awal tahun 2021 ini.
“Kami sangat antusias bahwa layanan Hijra Bank yang hadir melengkapi layanan P2P lending kami, akan menjadi solusi yang mewakili nilai-nilai syariah untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan tentunya berdampak secara positif bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkas Dima.
Selanjutnya: Alami catatkan pertumbuhan lender ritel hampir 10 kali lipat pada Juli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News