Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Ruisa Khoiriyah
DENPASAR. Penyaluran kredit produktif atau kredit usaha Bank Central Asia (BCA) sepanjang semester I 2014 banyak tersedot ke 10 sektor ekonomi.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2014, 10 sektor tersebut adalah transportasi dan logistik, distributor wholesaler dan retailer, perkebunan dan agrikultur, otomotif dan transportasi, building material dan other construction related, tekstil dan garmen, food and beverages, properti dan konstruksi, telekomunikasi, lalu pariwisata.
Porsi penyaluran kredit ke sepuluh sektor tersebut mencapai 56,2% dari total kredit korporasi, komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM) BCA yang nilainya mencapai Rp 233,36 triliun.
Jika dibandingkan Juni 2013, porsi penyaluran kredit usaha BCA di 10 sektor ekonomi tersebut tak berubah banyak. Pada periode yang sama tahun lalu, porsi kredit 10 sektor di bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum tersebut juga mencapai 56,2% dari total kredit korporasi, komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM) di BCA yang mencapai Rp 201,97 triliun.
“Penyaluran kredit kami tidak melihat ke sektor, tetapi ke individual perusahaan atau group perusahaan," ujarJahja Setiatmadjia, Presiden Direktur BCA kepada KONTAN via Blackberry Messenger (BBM), Jumat, (22/8).
Ke depan, Jahja bilang, bisa saja konsentrasi penyaluran kredit BCA mengalami perubahan. “Tetapi bukan sengaja diubah, tapi karena permintaan dari sektor tertentu yang kami setujui kreditnya meningkat,” pungkas Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News